Menuju konten utama

Banyak Mahasiswa Indonesia di Cina Ditipu Agen, Menteri Nasir Kaget

Menteri Nasir menerima laporan banyak mahasiswa Indonesia di Cina ditipu oleh agen penyalur. Korban penipuan dijanjikan menerima beasiswa, tapi ternyata harus membayar kuliah dengan uang pribadi.

Banyak Mahasiswa Indonesia di Cina Ditipu Agen, Menteri Nasir Kaget
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir memberikan pemaparan saat membuka Rapat Kerja Daerah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Rabu (7/3/2018). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir terkejut usai menerima laporan banyak mahasiswa Indonesia di Cina menjadi korban penipuan agen penyalur.

Para mahasiswa tersebut tertarik belajar di Cina usai menerima iming-iming beasiswa dari sejumlah agen penyalur pelajar ke negara tersebut. Tapi, mereka ternyata harus membayar uang kuliah dengan duit pribadi.

"Saya belum pernah mendengarkan (laporan) ini, sebelumnya," kata Nasir saat bertemu sejumlah mahasiswa Indonesia di Kedutaan Besar RI di Beijing, pada Jumat malam (13/4/2018) waktu setempat, seperti dikutip Antara.

Setelah menerima laporan itu, Nasir meminta para mahasiswa yang menjadi korban penipuan untuk melaporkan nama-nama agen penyalur tersebut ke Kemenristekdikti.

"Agen ilegal harus dibersihkan karena merugikan orang lain. Maka, saya ingin dapat informasi mengenai hal itu," ujar Nasir.

Nasir juga meminta para mahasiswa asal Indonesia, yang menjadi korban penipuan, segera melaporkan kepada pihak kepolisian.

"Biar polisi nanti yang tangkap. Karena di tempat saya [Kemenristekdikti] tidak ada izin ke luar negeri melalui agen. Semua melalui lembaga yang disahkan oleh kementerian," kata Nasir.

Nasir menerima laporan tersebut dari Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) periode 2016-2017 Bagus Ari Haryo Anugrah.

"Dari 14.000 pelajar Indonesia di Tiongkok, sebagian besar merupakan korban penipuan agen," kata Bagus di pertemuan antara Menteri Nasir bersama sejumlah mahasiswa Indonesia di KBRI Beijing.

Menurut Bagus, agen-agen tersebut mendatangi calon korban ke daerah-daerah di Indonesia untuk menawari beasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Cina.

"Setelah sampai di sini, ternyata kami-kami ini tidak mendapatkan beasiswa, padahal sudah telanjur sekolah,” kata Bagus.

“Bahkan, ada di antara kami yang harus menjual tanah dan sawah orang tuanya di kampung agar bisa membayar utang ke kampus," dia menambahkan.

Bagus merupakan mahasiswa kedokteran di Capital Medical University, Beijing. Dia berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Bagus mengaku juga menjadi korban agen penyalur mahasiswa dari Cina. Dia menduga agen-agen itu bekerja sama dengan sejumlah pihak di instansi pemerintahan Indonesia.

Menurut dia, banyak korban penipuan tidak berdaya dan terpaksa melanjutkan pendidikannya di sejumlah perguruan tinggi di Cina dengan menggunakan biaya pribadi.

Baca juga artikel terkait MAHASISWA

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom