Menuju konten utama

Bantah Tak Ada Plt Ketum, Demokrat: Roy Suryo Tak Ada Hak Bicara

Demokrat membantah rumor banyak kader partainya yang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Plt Ketum Partai Demokrat menggantikan SBY yang sedang fokus merawat Ani Yudhoyono.

Bantah Tak Ada Plt Ketum, Demokrat: Roy Suryo Tak Ada Hak Bicara
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengikuti acara "Tour de Java" Partai Demokrat, di Kota Tasikmalaya, Selasa (27/11/2018). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

tirto.id - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menepis rumor banyak kader partainya yang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Plt Ketum Partai Demokrat menggantikan SBY yang sedang fokus merawat Ani Yudhoyono.

Ferdinand mengatakan, dalam AD/ART partai tak ada aturan pengangkatan Plt Ketum Partai. Ketum Partai Demokrat hanya bisa diangkat lewat kongres partai.

"Tidak ada pengangkatan Plt. Isu itu tidak jelas. Sumbernya darimana? Itu dikembangkan oleh pihak-pihak yang mungkin ingin mengaduk-aduk Partai Demokrat, tidak ada itu. AD/ART kita tidak mengenal itu. Tidak bisa. Tidak mengenal adanya pelimpahan jabatan Ketua Umum. Karena Ketua Umum itu kan dipilih pada saat kongres. Jadi tidak ada, tidak boleh, tidak boleh juga hal seperti itu tiba-tiba dilimpahkan, jadi harus pakai mekanisme yang sesuai ADART," kata Ferdinand saat dihubungi wartawan Tirto, Kamis (28/2/2019) siang.

Ia menjelaskan, pengangkatan Plt Ketum Partai Demokrat tidak benar, yang ada adalah penugasan Ketua Umum Partai Demokrat SBY kepada Komandan KOGASMA AHY untuk memimpin pemenangan Pileg maupun Pilpres.

"Tak pernah ada pembicaraan di internal Partai Demokrat untuk itu, yang ada adalah penugasan supaya jadwal-jadwal kampanye yang tadinya dirancang oleh Pak SBY, ya sekarang diambil alih dan dilaksanakan oleh Pak AHY sebagai Komandan KOGASMA. Karena KOGASMA adalah task force yang dibentuk oleh DPP untuk memimpin pemenangan pemilu. Jadi ini bukan pelimpahan, bukan penugasan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo sempat menyebutkan soal masukan dari beberapa pengurus daerah Partai Demokrat yang menginginkan AHY naik menjadi Plt Ketum Partai Demokrat.

Hal tersebut mengingat posisi SBY saat ini yang sedang fokus menjaga dan merawat Ani Yudhoyono.

Menurut Roy, salah satu usulan itu berasal dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Maros, Sulawesi Selatan.

Usulan dari beberapa pengurus partai daerah itu diminta untuk dijawab oleh AHY sendiri pada pidato politiknya Jumat (1/3/2019) besok.

Namun, Ferdinand menilai pernyataan Roy itu bohong karena ia sendiri sudah menghubungi Ketua DPC Maros tersebut dan mendapat jawaban yang berbeda.

"Yang Maros itu tadi malam saya sudah bicara dengan dia, dia tidak merasa bicara seperti apa yang ditulis di media-media, dia bilang ke saya "Bang, saya tidak bicara seperti itu", sekarang siapa yang bermain dibalik semua ini mau mengaduk-aduk Partai Demokrat?," kata Ferdinand.

Ia juga heran mengapa Roy Suryo bisa berbicara seperti itu, padahal, kata Ferdinand, Roy sudah dilarang berbicara atas nama partai hingga saat ini.

"Pidato politik tanggal 1 itu adalah pidato politik mengajak kader kita berkampanye, jadi enggak ada Plt-Plt-an. Semua nara sumber itu adalah orang-orang tak punya hak bicara atas nama partai. Mereka tidak tahu urusan partai. Roy Suryo kan juga sudah dilarang untuk bicara atas nama partai. Ndak bisa sama sekali. Jadi saya menyatakan semua informasi yang ada di media itu salah. Tak ada benarnya," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PARTAI DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno