Menuju konten utama

Bantah Sindiran Anies, Ketua DPRD DKI: Saya Jarang Kunjungan Kerja

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membantah tudingan Gubernur Anies Baswedan yang menyebutnya terlalu sering melakukan kunjungan kerja (kunker) sehingga lupa dengan masalah di ibu kota.

Bantah Sindiran Anies, Ketua DPRD DKI: Saya Jarang Kunjungan Kerja
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyerahkan hasil rapat paripurna kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat rapat paripurna pengesahan Raperda menjadi Perda tentang APBD DKI Tahun 2018, di DPRD DKI Jakarta, Selasa (30/11/2017). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membantah sindiran yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sindiran itu disampaikan oleh Anies pada Selasa kemarin (13/11/2018).

Anies sempat menyebut Prasetyo terlalu sering melakukan kunjungan kerja (kunker) sehingga mudah lupa terhadap urusan di DKI Jakarta. Anies mengungkapkan sindiran tersebut di hadapan awak media saat menjawab pertanyaan tentang kritik Prasetyo yang menilai kawasan Tanah Abang saat ini kian semrawut.

“Terus malah dibilang sering kunjungan kerja. Saya ini jarang kunjungan kerja lho. Mungkin saya yang satu-satunya yang jarang kunjungan kerja di antara anggota dewan [DKI]. Saya ada di Jakarta, selalu ada di lapangan,” kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (14/11/2018).

Oleh karena sering berada di lapangan, Prasetyo mengklaim dirinya berani melontarkan kritik pada kinerja Anies dalam menata kawasan Tanah Abang. Kendati demikian dia mengaku tidak tersinggung dengan sidniran Anies tersebut.

“Mungkin dia lagi bercandain saya, enggak apa-apa lah. Tapi saya enggak merasa tersinggung juga. Saya minta Pak Anies lebih lihat ke bawah, karena setiap ada permasalahan, pemerintah harus ada di situ,” ujar Prasetyo.

Dia menegaskan tidak akan melontarkan kritik tanpa didasari alasan jelas. Prasetyo mengaku kritik dari dirinya muncul karena ingin pembangunan DKI Jakarta sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang telah membayar pajak. Ia pun berharap ada sinergi yang lebih baik antara eksekutif dan legislatif dalam menyelesaikan permasalahan di ibu kota yang kompleks.

Mengenai kondisi Tanah Abang saat ini, Prasetyo menilai lebih semrawut ketimbang era pemerintahan sebelumnya. “Di pemerintahan daerah itu kan ada saya ada dia, [sebagai] eksekutif dan legislatif. Sayang kalau saya hanya diam saja, apa artinya sebagai wakil rakyat,” ungkap Prasetyo.

Sementara terkait dengan klaimnya bahwa Presiden Joko Widodo sudah enggan mengajak tamu negara ke Tanah Abang, Prasetyo menyebut hal itu merupakan hasil analisisnya.

“Analisa saya, Pak Presiden enggak ke situ karena [nantinya] bikin macet. Saya nyentil ini kan ada SKPD. Jadi saya nyentil itu bukan mengkritisi yang enggak ada dasarnya,” ucap Prasetyo.

Baca juga artikel terkait PENATAAN TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom