Menuju konten utama

Bank Mandiri Perketat Kredit untuk Industri Batubara hingga Sawit

Bank Mandiri berencana memperketat syarat penyaluran kredit bagi industri batu bara hingga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Bank Mandiri Perketat Kredit untuk Industri Batubara hingga Sawit
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Senin (9/12/19). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

tirto.id - PT Bank Mandiri berencana memperketat syarat penyaluran kredit bagi industri batu bara dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Langkah ini diambil Bank Mandiri untuk mendorong perusahaan mematuhi standar lingkungan sekaligus mengurangi polusi dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam keputusan pembiayaannya.

“Syarat kita yang lebih ketat. Saya enggak bilang kurangi. Jadi kami enggak mau perusahaan sembarang nambang ditinggalin. Dia harus punya uang untuk reklamasi. Kalau CPO harus ada sertifikat sustainable,” ucap Royke kepada wartawan saat ditemui di Plaza Mandiri, Senin (9/12/2019).

Royke menyatakan bahwa saat ini Mandiri baru hanya sebatas memperketat syarat penyaluran kredit. Ia bilang menyetop pembiayaan pada dua sektor itu masih belum dimungkinkan karena mereka menyumbang pendapatan terbesar di Indonesia baik pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Namun paling tidak, ia berjanji syarat seperti menutup lubang tambang (reklamasi) akan jadi pertimbangan perusahaan menyalurkan kredit. Lalu bagi industri CPO, Mandiri akan memperhatikan standar sawit yang berkelanjutan sehingga tidak lagi langsung memberi pendanaan.

“Bukan mau mengurangi lalu hilang. Indonesia kan, 2 komoditas itu jadi kekuatan ekonomi. Jadi kalau mereka mau ikutin kenapa enggak kita biayain,” ucap Royke.

Selain dua industri itu, Royke janji Mandiri akan mulai pilih-pilih membiayai proyek pembangkit listrik. Ia bilang pembiayaan syarat pada pembiayaan proyek ini mengharuskan ada teknologi yang lebih ramah lingkungan.

Misalnya tidak banyak mengeluarkan asap dan pembuagannya tidak merugikan masyarakat. “Ini ada syarat teknologi, seritifkasi jadi enggak sembarangan. Dulu kan, kita enggak liat debunya ke mana. Jadi sekarang harus diperketat,” ucap Royke.

Sementara itu, bagi proyek pembangkit listrik jenis energi baru terbarukan (EBT), ia memastikan pembiayaan pada sektor ini akan dipermudah. Ia mengatakan Mandiri akan mengalihkan potensi pembiayaannya untuk pembangkit tenaga surya, hidro dan lainnya.

“Pembiayaan saya juga mau kerahkan ke energi terbarukan. Kita liat cara ini Mandiri punya kekuatan membiayai itu. Kami akan shifting,” ucap Royke.

Baca juga artikel terkait BANK MANDIRI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana