Menuju konten utama

Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp41,2 Triliun Sepanjang 2022

Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp41,2 triliun atau tumbuh 46,9 persen secara year on year (YoY).

Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp41,2 Triliun Sepanjang 2022
Petugas teller melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta, Senin (23/8/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

tirto.id - Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp41,2 triliun atau tumbuh 46,9 persen secara year on year (YoY). Kinerja yang solid ini tak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, didukung oleh kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian.

“Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital sebagai bisnis yang berkelanjutan dengan menangkap peluang di seluruh sektor dan segmen potensial,” ujarnya Direktur Utama Mandiri, Darmawan Junaidi dalam paparan kinerja 2022, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Darmawan menjelaskan pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp1.202,2 triliun.

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit di tahun 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12 persen secara YoY. Tentunya, dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

“Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah,”terang Darmawan.

Berkat pencapaian kredit yang impresif, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi pun berhasil menyentuh Rp1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5 persen secara tahunan. Total aset tersebut juga menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah perseroan.

Pencapaian kredit Bank Mandiri pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen di 2022 lalu. Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, pada akhir 2022, tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp370,2 triliun.

Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0 persen YoY menjadi Rp 196,3 triliun di akhir 2022 lalu.

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," paparnya.

Salah satu komitmen ini juga diwujudkan lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri di tahun 2022 yang berhasil memenuhi target pemerintah sebesar Rp40 triliun kepada lebih dari 351 ribu pelaku usaha UMKM. Penyaluran KUR Bank Mandiri pun utamanya disalurkan ke sektor produksi sebanyak 59,73 persen atau senilai Rp23,9 triliun.

Tren peningkatan penyaluran KUR Bank Mandiri sektor produktif tercermin dari seluruh sektor. Salah satunya di sektor pertanian yang sepanjang tahun 2022 menyumbang 29,53 persen dari total KUR Bank Mandiri atau senilai Rp 11,81 triliun.

Disusul sektor jasa produksi yang mencapai Rp 8,03 triliun di 2022 atau sekitar 20,07 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2022. Adapun, kredit UMKM Bank Mandiri berhasil tumbuh 13,3 persen YoY dari Rp103,5 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 117,2 triliun pada akhir tahun 2022.

Kinerja Saham Bank Mandiri (BMRI) Menguat

Performa bisnis dan keuangan yang tumbuh pesat turut membuat harga saham Bank Mandiri atau BMRI ikut melesat sepanjang tahun ini. Harga saham BMRI bahkan sempat menyentuh level All Time High sebesar Rp10.900 per lembar saham pada 6 Desember 2022 lalu.

Jika dirinci secara tahunan atau year on year, hingga penghujung Desember 2022 kenaikan nilai saham BMRI lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bank besar lainnya secara agregat.

Tercatat sepanjang 2022 harga saham BMRI meningkat 41,3 persen secara year to date (ytd) hingga menyentuh harga penutupan saham tahun 2022 sebesar Rp9.925 per lembar saham.

Menurut Darmawan, kunci performa saham BMRI yang solid sepanjang tahun 2022 tidak terlepas dari strategi bisnis perseroan dalam menjaga pertumbuhan yang prima. Lewat strategi agresif tapi prudent, Bank Mandiri tetap secara konsisten memperhatikan risiko di tengah transformasi digital yang masif sehingga mampu menghasilkan kinerja optimal.

Pertumbuhan ini juga dapat terlihat jelas pada kemampuan Bank Mandiri dalam menghasilkan laba atau profitabilitas. Posisi Return on Equity (ROE) bank only Tier-1 Bank Mandiri telah mampu menyentuh level 22,62 persen, meningkat signifikan mencapai 638 bps YoY di tahun 2022.

Selain itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun 2022 berhasil tumbuh 20,3 persen YoY menjadi Rp 87,9 triliun. Kenaikan ini pun ikut membawa rasio net interest margin (NIM) terjaga di level optimal 5,47 persen.

“Berbagai inisiatif digital Bank Mandiri telah berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan dan turut mendorong Bank Mandiri memperluas peran di pasar ekosistem digital,” pungkas dia.

Baca juga artikel terkait PT BANK MANDIRI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat