Menuju konten utama

Bank Indonesia Tahan Lagi Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

BI memutuskan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 5,75 persen.

Bank Indonesia Tahan Lagi Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendengarkan pertanyaan media dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (19/1/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

tirto.id - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 5,75 persen. Selain itu, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,0 persen persen dan suku bunga lending di 6,5 persen.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 15 dan 16 Maret 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75 persen, kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Maret 2023 di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Perry menjelaskan keputusan ini tetap konsisten untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan. Bank Sentral meyakini suku bunga yang ada saat ini 5,75 persen memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada pada kisaran 3 plus minus 1 persen pada semester I-2023.

"Dan inflasi indeks harga konsumen IHK kembali ke dalam sasaran 3 plus minus satu 1 persen di semester II-2023, mulai September 2023 yang akan datang" jelasnya.

Sebelumnya Praktisi Perbankan BUMN , Chandra Bagus Sulistyo memperkirakan BI akan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di kisaran 5,75 persen. Keputusan tersebut mempertimbangkan dengan kondisi perekonomian dalam negeri cukup baik.

"Saat ini kemungkinan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Karena kita tahu bahwa perekonomian sudah mulai terkendali, menguat, dan stabil," ujarnya kepada Tirto.

Pertimbangan bank sentral dalam menahan suku bunga juga karena melihat kondisi inflasi dalam negeri sudah cukup terkendali. Pada Februari 2023, laju inflasi berada di 5,47 persen secara year on year (Yoy).

"Dan harapannya terus dipertahankan dengan mempertahankan tingkat suku bunga acuan," katanya.

Selain itu, Chandra yang juga sebagai Peneliti lembaga ESED melihat bahwa beberapa sektor sudah mulai tumbuh, terutama di perdagangan kecil dan besar. Pertumbuhan ini juga diikuti sektor kuliner dan fashion yang juga bergerak positif.

"Harapannya itu akan memperkuat perekonomian nasional kita," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA ACUAN BI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin