Menuju konten utama

Bank Indonesia Serap Rp2,3 Triliun dari Lelang SBN Perdana

Pada lelang SBN senilai Rp40 Triliun, BI diberi batas maksimum mengajukan Rp10 triliun.

Bank Indonesia Serap Rp2,3 Triliun dari Lelang SBN Perdana
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan keterangan mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz

tirto.id - Bank Indonesia mengikuti lelang Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana yang dilakukan Kementerian Keuangan. Pada lelang Selasa (28/4/2020), BI telah menyerap Rp2,3 triliun dari total Rp16,6 triliun yang dimenangkan pemerintah. Pelaku pasar kemarin menyerap lelang Rp14,3 Triliun dengan bunga 8,08 persen.

“Berapa yang kemudian dimenangkan kemarin dari (lelang) Rp44,4 triliun, kami mendengar dari pengumuman pemerintah yang dimenangkan Rp16,6 T di antaranya Rp2,3 Triliun untuk BI,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran live di akun Youtube BI, Rabu (29/4/2020).

Perry bilang total Rp2,3 triliun itu dimenangkan BI dengan mengikuti ketentuan yang disepakati bersama Kemenkeu. Caranya BI bertindak dengan penawaran non kompetitif. Maksudnya, BI tetap dapat mengajukan penawaran tetapi tidak masuk dalam perhitungan harga imbal hasil atau yield. Dengan cara demikian, BI bisa ikut tetapi tetap memprioritaskan pelaku pasar lebih dulu.

Dari hasil kesepakatan dengan Kemenkeu, BI diberi porsi oleh pemerintah untuk mengajukan penawaran hingga 25 persen dari total yang dilelang. Pada lelang SBN senilai Rp40 Triliun, BI diberi batas maksimum mengajukan Rp10 triliun.

Hasil lelang kemarin masih menyisakan potensi penawaran sebanyak Rp23,38 triliun. Perry bilang Kemenkeu membuka lagi lelang tambahan yang disebut green shoe option pada Rabu (29/4/2020). Di lelang ini pun BI katanya tetap bisa mengajukan penawaran dengan jumlah sama besarnya seperti lelang kemarin.

“Sesuai kesepakatan BI dan pemerintah di lelang tambahan ini BI bisa ajukan bid. Mengajukan penawaran jumlahnya sama seperti kemarin. Kalau kemarin Rp 7,5 Triliun, kami bisa juga sampai Rp7,5 Triliun,” ucap Perry.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan