Menuju konten utama

Banjir Sulsel: Ribuan Rumah Terendam, 1 Orang Meninggal & Hilang

Sebanyak 5.786 KK di Kabupaten Soppeng dan 6.412 jiwa di Kota Makassar terdampak banjir

Banjir Sulsel: Ribuan Rumah Terendam, 1 Orang Meninggal & Hilang
Warga menerobos banjir di Kelurahan Batua, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/12/2021). . ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir terjadi di Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar dan Kabupaten Soppeng. Terdapat ribuan rumah yang terendam banjir dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.

“Banjir yang terjadi di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan satu warga dinyatakan hilang,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng, Muhari mengatakan banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya Sungai Cabue, Sungai Belo, dan Sungai Leworeng pada Senin (6/12/2021) pukul 10.30 WITA.

Dan kondisi terkini pada hari Rabu, banjir masih menggenangi sejumlah kecamatan dengan ketinggian sekitar 100 centimeter (Cm).

Akibat peristiwa itu tercatat sebanyak 5.786 kepala keluarga (KK) terdampak, di antaranya 2 unit rumah warga mengalami rusak berat dan 1 unit rumah rusak ringan. Banjir ini menggenangi beberapa wilayah antara lain, Kecamatan Lalabata, Kecamatan Ganra, Kecamatan Donri-Donri, Kecamatan Lilirilau, Kecamatan Citta, Kecamatan Marioriawa, dan Kecamatan Liliriaja.

Selain di Kabupaten Soppeng, BNPB juga melaporkan terjadinya banjir di Kota Makassar. Sebanyak 1.603 rumah warga terendam banjir atas kejadian ini. Banjir terjadi setelah hujan deras turun di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang dan Tallo pada Selasa (7/12/2021) pukul 13.00 WITA.

“BPBD Kota Makassar mencatat 6.412 jiwa terdampak kejadian ini. Adapun para warga terdampak tinggal di Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Manggala, Kecamatan Tamalate dan Kecamatan Rappocini,” kata Muhari.

Sementara itu, dilaporkan wilayah tersebut hingga hari Rabu masih tergenang banjir dengan ketinggian muka air berkisar antara 30-100 Cm. Pembentukan posko kesehatan dan dapur umum juga telah digagas Dinsos, Dinkes dan PMI untuk mempercepat proses penanganan darurat.

Baca juga artikel terkait BANJIR SULAWESI SELATAN atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto