Menuju konten utama

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Kabupaten Bekasi

Selain banjir, angin puting beliung menerjang Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Kabupaten Bekasi
Warga melintasi banjir di Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat banjir merendam sedikitnya 12 kecamatan di daerah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian air 30-150 centimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," kata Henri di Cikarang, Senin (8/2/2021), dikutip dari Antara.

Henri mengatakan 12 wilayah terdampak banjir itu adalah Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.

"Untuk Muaragembong di Desa Pantai Harapan Jaya, dan khusus Kecamatan Setu bencana puting beliung," ucapnya.

Pemerintah daerah bersama kepolisian dan TNI terus melakukan pemantauan guna penanganan warga terdampak banjir di beberapa lokasi.

"Sekitar 5.672 kepala keluarga yang terdampak sudah dalam penanganan petugas di lapangan dan air juga sudah mulai surut hari ini," ucapnya.

Dia menjelaskan musibah banjir ini berawal dari hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (6/2/2021) hingga Minggu (7/2/2021). Hujan dengan intensitas tinggi itu menyebabkan genangan air di 92 titik yang tersebar di 27 desa dan kelurahan.

BPBD mencatat sedikitnya ada 13.021 kepala keluarga yang menjadi korban banjir serta angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Setu pada Minggu (7/2/2021).

"Untuk rumah yang terdampak puting beliung, yakni 38 rumah rusak berat dan 35 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan," kata Henri.

Selain hujan dan angin, kata dia, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai ke permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai. "Seperti luapan air yang berasal dari Sungai Ciherang, Cibeet dan Sungai Citarum," katanya.

Pemerintah daerah telah menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Selain itu, relawan dibantu kepolisian dan TNI juga menyalurkan bantuan logistik serta mendirikan posko banjir di beberapa tempat.

Henri mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi saat ini. Kondisi tersebut diperkirakan masih terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

Baca juga artikel terkait BANJIR BEKASI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan