Menuju konten utama

Banjir Melanda, Waspadai Penyakit Leptospirosis

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau warga korban luapan air Sungai Winongo dan Code akhir pekan lalu mewaspadai potensi penyakit leptospirosis.

Banjir Melanda, Waspadai Penyakit Leptospirosis
Ilustarsi banjir. [Antara foto/indrianto eko suwarso]

tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau warga korban luapan air Sungai Winongo dan Code akhir pekan lalu mewaspadai potensi penyakit leptospirosis.

"Mungkin saja ada tikus yang membawa bakteri leptospira naik ke permukiman penduduk karena rumahnya di tepi sungai tersapu banjir dan kemudian menularkan bakteri itu ke manusia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia di Yogyakarta, Rabu (16/3/2016).

Dinkes meminta warga di bantaran sungai agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan selalu menggunakan alat pelindung diri saat bersih-bersih guna mengantisipasi penularan bakteri leptospira.

Untuk diketahui, bakteri leptospira merupakan bakteri yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Dinkes Kota Yogyakarta mengatakan, bakteri ini kemungkinan bisa ditularkan oleh tikus melalui air kencingnya.

"Bakteri leptospira bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama di daerah lembab. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan perlu terus dijaga," ungkap Fita.

Fita memperingatkan agar warga yang mengalami gejala seperti demam tinggi dan pegal, terutama di area betis agar segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Jangan sampai ditunda karena masa penularan bakteri ini sangat cepat. Hitungannya jam. Jika sampai terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian," papar Fita.

Tahun lalu, Fita mengatakan terdapat enam kasus leptospirosis di Kota Yogyakarta yang dialami warga Gondomanan, tiga di antaranya meninggal dunia. Sementara tahun ini belum ada laporan serupa. “Mudah-mudahan tidak ada," kata Fita,

Kenyataan berkata lain, Kepala Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta, Prie Mahdayanti mengatakan, sudah ada satu penderita leptospirosis di puskesmas tersebut.

"Pasien sudah ditangani dan kami masih terus melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan apakah pasien tersebut benar-benar terserang leptospirosis atau tidak," kata Prie.

Prie juga menghimbau warga agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit bila mengalami gejala leptospirosis. Ia memperingatkan, bakteri leptospira bisa masuk melalui luka.

Prie berujar, survelillance sudah melakukan koordinasi dengan warga di sekitar tempat tinggal penderita leptospirosis. Tujuannya, agar warga terus meningkatkan kewaspadaan karena potensi penularan penyakit tetap ada.

Baca juga artikel terkait BAKTERI LEPTOSPIRA atau tulisan lainnya

Reporter: Mutaya Saroh