Menuju konten utama

Banjir Kembali Macetkan Bandung

Banjir Kembali Macetkan Bandung

tirto.id -

Banjir di kawasan Bandung Selatan menyebabkan kemacetan luar biasa sehingga menghentikan banyak aktivitas warga pada Rabu, (16/3/2016).

Kemacetan itu terjadi baik dari arah Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung maupun sebaliknya. Ruas jalan yang paling terdampak adalah Jalan Raya Baleendah – Bojongsoang – Bandung akibat terputusnya jalur Baleendah – Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung.

Banjir juga terjadi di kawasan Rancaekek, tepatnya di jalur Cileunyi -Nagreg di depan kawasan pabrik PT Kahatek sejak Selasa, (15/3/2016), malam. Kemacetan di kawasan Rancaekek berimbas pada kemacetan di pintu Tol Cileunyi dan persimpangan Cileunyi – Sumedang – Rancaekek.

"Banjir di Kahatek terjadi sejak semalam, dampaknya terjadi kemacetan di kedua jalur. Baru bisa dilintasi pukul 08.30 WIB, namun air belum surut," kata Kepala Bagian Operasional (KBO) Satlantas Polres Bandung AKP Agus Romi.

Banjir dan kemacetan ini sangat mengganggu aktivitas para karyawan yang harus berangkat kerja. Beberapa karyawan bahkan memutuskan untuk kembali ke rumah karena tidak bisa menembus banjir.

"Sudah kesiangan, nggak mungkin keburu menembus macet seperti ini," kata Didin, salah seorang karyawan pabrik di Palasari Kecamatan Dayeuhkolot. Ia mengaku sudah membolos kerja dua kali dalam empat hari terakhir akibat banjir ini.

Banjir di kawasan Bandung Selatan terjadi akibat hujan deras yang terus-menerus turun sejak Selasa, (8/3), hingga Minggu, (13/3), sehingga menyebabkan sungai Citarum meluap. Banjir tersebut merendam 15 kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung antara lain Kecamatan Cicalengka, Rancaekek, Cileunyi, Solokan Jeruk, Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Pameungpeuk, Banjaran, Arjasri, Cangkuang, Katapang dan Kutawaringin.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, sebanyak 5.900 KK (24.000 jiwa) terdampak banjir dan lebih dari 3.000 jiwa mengungsi. BPBD juga mencatat dua korban tewas dan tiga orang masih hilang.

Baca juga artikel terkait BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Putu Agung Nara Indra