Menuju konten utama

Banjir Jakarta: Pemprov DKI Angkut 1.596 Ton Sampah di Ciliwung

Sampah-sampah itu diangkut menggunakan lima truk milik Dinas Lingkungan Hidup.

Banjir Jakarta: Pemprov DKI Angkut 1.596 Ton Sampah di Ciliwung
Petugas dengan alat berat (becko) mengangkut sampah yang menumpuk karena tersangkut di Jembatan KH Abdulah Syafe'i, Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (6/2/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta telah mengangkut 1.596 ton sampah yang hanyut akibat air kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor. Sampah-sampah tersebut diangkut dari Pintu Air Manggarai, jembatan Kampung Melayu dan Banjir Kanal Barat.

"Khusus di Kampung Melayu 150 ton [sampah] tadi malam. Tadi pagi sudah udah tujuh ratus ton lebih" ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji saat dihubungi Tirto, Selasa (6/2/2018).

Sampah-sampah itu tersangkut di jembatan kampung Melayu dan diangkut menggunakan lima truk milik Dinas Lingkungan Hidup yang mondar-mandir sejak Senin malam.

"Biasanya sampah sungai paling banyak 300 ton se-Jakarta. Kalau lihat kondisi di 3 lokasi itu saja sudah naik sampai dengan 1.596 ton," terangnya.

Di Banjir Kanal Barat, truk-truk pengangkut sampah dan ekskavator juga berlokasi di dekat Season City, Jakarta Barat.

"Ada ratusan ton yang kita angkut. Karena di sana kita siapkan dari kemarin petugas dan truk-truk dinas LH yang siap mengangkut sampah," kata dia.

Sementara di Pintu Air Manggarai, ratusan ton sampah mulai diangkut sejak kemarin agar arus air dari hulu Ciliwung yang akan dilimpahkan ke laut tidak tersumbat.

Ketika ketinggian air masih 187 centimeter, pada Senin siang, sampah yang diangkut mencapai 200 ton.

"Anda lihat sendiri tadi [sampah] sudah diangkat sekitar 15 truk, volume," ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau pintu Air Manggarai, Senin (5/1/2018).

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto