Menuju konten utama
Dampak La Nina

Banjir Jakarta: Pejaten Timur Siagakan Petugas & Posko Pengungsian

Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, menyiapkan petugas, perahu hingga mendirikan tujuh posko pengungsian.

Banjir Jakarta: Pejaten Timur Siagakan Petugas & Posko Pengungsian
Kondisi terkini daerah yang terdampak banjir di RT17/07 Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (8/11/2021). (ANTARA/Sihol Hasugian)

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat akan terjadi di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta pada Senin (8/11/2021). Hujan lebat ini berisiko menimbulkan banjir sehingga warga diminta waspada dan mengantisipasinya.

Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, menyiapkan petugas, perahu hingga mendirikan tujuh posko pengungsian guna mengantisipasi kenaikan muka air di Sungai Ciliwung. Warga pada empat RW di Pejaten Timur sudah terkena dampak banjir sejak Minggu (7/11) malam.

Lurah Pejaten Timur, Mohamad Rasyid saat ditemui di lokasi, Senin (8/11/2021), mengatakan posko banjir tersebut disiapkan bagi warga yang kerap tergenang banjir saat permukaan air meningkat di Sungai Ciliwung.

“Setiap RW ada posko banjir. Kita sudah siagakan dan persiapkan posko banjir di tingkat rw itu ada di RW 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan satu kelurahan,” kata Rasyid.

Rasyid menambahkan posko pengungsian tersebut berada di sejumlah masjid dan musala yang berada di wilayah tersebut.

Rasyid menyebutkan satu perahu milik Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan juga disiagakan untuk mengevakuasi warga karena rumahnya terendam banjir.

“Pengungsian kita ada di posko banjir Kelurahan, Masjid, Mushola dan tempat RW yang terdampak banjir,” kata Rasyid.

Lebih lanjut, dia menuturkan banjir yang melanda Pejaten Timur sejak Minggu (7/11) malam tidak menimbulkan korban jiwa. “Sejauh ini tidak ada korban, mereka rata-rata pedagang. Begitu banjir naik, mereka ke pasar, begitu surut mereka balik bersih-bersih rumah,” kata Rasyid.

Banjir Minggu Malam

Kelurahan Pejaten Timur dilanda banjir setinggi dua meter pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB, kemudian surut total pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB. Hal ini diungkapkan Lurah Pejaten Timur, Mohamad Rasid, Senin (8/11/2021).

“Untuk warga yang terdampak ada RW 5, 6, 7 dan 8. Itu sekitar 500-an warga dari empat RW itu,” kata dia.

Dia mengatakan, luapan air di Kali Ciliwung membuat tinggi banjir mencapai dua meter lebih yang menggenangi rumah warga dan memutus aktivitas warga sejak Minggu malam.

Pantauan Antara di lokasi, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Uumum (PPSU) bersama warga bergotong royong membersihkan lumpur akibat banjir tersebut. Kemudian di beberapa RT, salah satunya, yakni, RT 17 masih tergenang air sekitar 20 sentimeter (cm).

Sejumlah wilayah lainnya juga masih digenangi air banjir. Kendati demikian, warga yang terdampak juga masih belum ada yang mengungsi di posko banjir.

“Karena memang mereka naik ke atas, rumah biasanya ke lantai dua atau yang tidak terkena terlalu tinggi mereka tetap di rumah, atau ke rumah tetangga," ujar Rasid.

Hingga kini personel penyelamatan pemadam kebakaran masih bersiaga di lokasi dan terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap sisa lumpur banjir.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz