Menuju konten utama

Banjir di Kalsel: 27.111 Rumah Terendam, 112.709 Warga Mengungsi

Sebanyak 27.111 rumah terendam banjir dan 112.709 warga di Kalimantan Selatan mengungsi akibat banjir

Banjir di Kalsel: 27.111 Rumah Terendam, 112.709 Warga Mengungsi
Sejumlah relawan membantu pengendara sepeda motor agar tidak terbawa arus saat melintas di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 27.111 rumah terendam banjir dan 112.709 warga di Kalimantan Selatan mengungsi akibat banjir yang terjadi sejak Selasa (12/1/2021) hingga hari ini, Minggu (17/1/2021).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan total kerusakan tersebut berasal dari tujuh kabupaten/kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.

"Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 16 Januari 2021 pukul 10.00 WIB," ujar Raditya dalam keterangan resmi, Sabtu (16/1/2021) malam.

Raditya menjelaskan banjir terjadi di Kabupaten Tapin sebanyak 112 rumah dengan 1.777 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Banjar 14.791 rumah dengan 51.362 jiwa terdampak dan mengungsi, Kota Banjar Baru 296 rumah dengan 622 jiwa terdampak dan mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.249 rumah dengan 27.024 jiwa terdampak dan mengungsi.

Selanjutnya banjir juga terjadi di Kabupaten Balangan sebanyak 3.571 rumah dengan 11.816 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Tabalong 92 rumah dengan 180 jiwa terdampak dan mengungsi serta Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak. Selain itu, terdapat korban meninggal dunia sebanyak 5 orang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Setelah menerima laporan, BNPB langsung memberikan mendistribusikan bantuan logistik dalam mendukung upaya penanganan banjir di Kalimantan Selatan.

“BNPB sudah mendistribusikan makanan siap saji 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, selimut 1.000 lembar, masker kain 1.000 pcs, tenda pengungsi 5 set, velbed 100 unit, pelampung 5 unit, satu unit perahu lipat PB 10 dan satu unit mesin perahu 9,8 Pk,” katanya.

Pada kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada 14 Januari 2021. Sampai saat ini BPBD juga melakukan pendataan titik pengungsian bagi masyarakat terdampak.

Sementara itu dalam proses evakuasi, Pelaksana Tugas Direktorat Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Budi Erwanto menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan personil Tim Reaksi Cepat (TRC) di Kalimantan Selatan. TRC BNPB telah sampai di Kota Banjarmasin pada Sabtu (16/1) pukul 14.20 WITA dan melanjutkan perjalanan ke lokasi terdampak bersama BPBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Tim telah mengunjungi posko penanganan darurat bencana banjir di Kantor BPBD Provinsi Kalimantan Selatan serta berkoordinasi dengan Gubernur Kalimantan Selatan, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Selatan dan SKPD terkait.

“Tim akan mengkaji langsung lima wilayah yang terdampak banjir paling besar, antara lain Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Balangan,” jelas Budi.

Baca juga artikel terkait BANJIR KALSEL atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto