Menuju konten utama

Bandara YIA Yogyakarta Beroperasi Penuh di Tengah Pandemi Corona

Ada 53 penerbangan domestik batal di Bandara YIA karena pandemi Corona COVID-19.

Bandara YIA Yogyakarta Beroperasi Penuh di Tengah Pandemi Corona
Pesawat komersial Citilink dengan rute penerbangan HLP- YIA mendarat di Bandara YIA saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5/2019). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama.

tirto.id - Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) mulai beroperasi penuh selama 24 jam di tengah pandemi Corona, Minggu (29/3/2020). Bandara di Kulonprogo ini secara resmi akan menggantikan Bandara Adisutjipto.

"Dengan beroperasi penuhnya YIA, terdapat 130 jadwal penerbangan domestik dan delapan jadwal penerbangan internasional Bandara Adisutjipto yang dipindahkan operasionalnya ke YIA, sehingga total terdapat 168 penerbangan yang beroperasi di YIA," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, dikutip dari Antara, Minggu.

Otoritas bandara mencatat, ada 53 permintaan pembatalan penerbangan dari maskapai, karena Indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19. Sedangkan saat hari peresmian hingga 11 Mei, tidak ada penerbangan internasional dari dan ke Bandara YIA. Kini, total tersisa ada 115 penerbangan domestik di Bandara YIA.

Pengoperasian Bandara YIA secara penuh ditandai dengan penerbangan pesawat Batik Air ID 6371 pukul 06.10 WIB tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Sementara, pesawat pertama yang mendarat di sana adalah Lion Air JT 544 pukul 06:05 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Kendati demikian, Bandara Adisutjipto masih melayani penerbangan domestik yakni untuk pesawat baling-baling menjadi total 59 penerbangan dari 29 penerbangan dengan rute dari dan ke Bandung sebanyak 19 penerbangan (Citilink, Wings Air, Nam Air, dan Trans Nusa), Jakarta-Halim Perdanakusuma sebanyak 10 penerbangan (Citilink), Malang sebanyak 4 penerbangan (Citilink dan Trans Nusa), dan Surabaya sebanyak 26 penerbangan (Wings Air, Citilink, dan Trans Nusa).

Pembangunan Bandara YIA berawal dari kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2011 lewat paket Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Presiden Joko Widodo melanjutkan rencana proyek yang tak berjalan pada 2017 dengan Perpres 98/2017. Pada tahun yang sama digelar ground breaking oleh Jokowi.

Dalam proses pembangunan bandara, warga setempat menolak, karena rumah dan tanahnya digusur. Warga tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak Penggusuran (PWPP) Kulonprogo.

Dalam proses pembangunan, nama bandara semula NYIA (New Yogyakarta Internasional Airport) lalu berubah jadi YIA. Pembangunan bandara berkapasitas 20 juta penumpang dilaporkan mencapai Rp10,5 triliun.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Bisnis
Penulis: Antara
Editor: Zakki Amali