Menuju konten utama

Bandara Ngurah Rai Hentikan Operasional Saat Hari Raya Nyepi

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan operasional dan tidak melayani penerbangan saat Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Kamis, 7 Maret 2019.

Bandara Ngurah Rai Hentikan Operasional Saat Hari Raya Nyepi
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

tirto.id - Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan operasional dan tidak melayani penerbangan saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941/2019 Masehi yang jatuh pada Kamis, 7 Maret 2019.

Penghentian operasional bandara akan dilaksanakan untuk semua rute, baik domestik maupun internasional yang berlaku selama 24 jam mulai pukul 06.00 WITA dan akan beroperasi kembali pada Jumat, 8 Maret 2019 pada pukul 06.00 WITA.

Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Bali Elfi Amir mengatakan, penghentian operasional sebagai wujud penghormatan kepada masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu agar lebih fokus pada Hari Raya Nyepi.

"Salah satu pusat kegiatan yang penuh dengan keramaian dan hiruk pikuk adalah bandara, sementara pada Hari Raya Nyepi, umat Agama Hindu harus khusyuk pada peribadatannya, sehingga operasional kegiatan kebandarudaraan dan penerbangan baik domestik maupun internasional dihentikan," kata Elfi melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (4/3/2019) malam.

Berdasarkan data yang diperoleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdapat sedikitnya 468 penerbangan yang tidak beroperasi selama penghentian operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sebanyak 261 penerbangan merupakan penerbangan rute domestik dan 207 penerbangan rute internasional.

Garuda Indonesia merupakan maskapai yang paling banyak menghentikan penerbangan dengan total 94 penerbangan, disusul oleh Lion Air dan Indonesia Air Asia, masing-masing dengan 67 dan 52 penerbangan.

52 rute menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) adalah rute penerbangan domestik yang tidak beroperasi, disusul dengan rute menuju Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Lombok Praya dengan masing-masing 16 dan 10 penerbangan.

Sementara untuk rute internasional, dengan jumlah penerbangan yang tidak beroperasi terbanyak adalah Singapura dengan 18 penerbangan, Kuala Lumpur 16 penerbangan, serta Perth 9 penerbangan.

Elfi menyatakan, AirNav pun telah menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) Nomor A5144/18 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada maskapai dan bandara di seluruh dunia terkait penghentian sementara operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Penghentian sementara operasional bandar udara ini juga didasarkan pada Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: AU/2696/DAU/223168/1796/99 tanggal 1 September 1999 tentang Pengoperasian Bandar Udara Ngurah Rai Bali pada Hari Raya Nyepi.

"Meskipun tidak beroperasional pada saat Nyepi, kami beserta Angkasa Pura I, maskapai, dan pihak keamanan termasuk para pecalang, akan tetap berada di area bandar udara untuk pengamanan sekaligus turut serta menjaga prosesi Hari Raya Nyepi agar berlangsung khidmat," pungkas Elfi.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA NYEPI atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Maya Saputri