Menuju konten utama

Bandara Lombok Dibuka Seharian Penuh, Wisatawan Asing Ikut Evakuasi

Kondisi bandara saat ini penuh dengan penumpang dengan dominasi wisatawan asing yang akan keluar dari Lombok pascagempa 7 SR.

Bandara Lombok Dibuka Seharian Penuh, Wisatawan Asing Ikut Evakuasi
Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

tirto.id - Bandara Internasional Lombok, NTB, dibuka hingga 24 jam usai terjadi gempa dengan kekuatan 7 SR yang mengguncang Lombok Utara, Minggu (5/8/2018) malam. Perpanjangan jam operasional ini diberlakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Ini kondisi darurat sehingga ada banyak penumpang, maka kami operasikan selama 24 jam," kata General Manager Bandara Internasional Lombok I Ngurah Ardita di Lombok, Senin (6/8/2018).

Selain itu, jadwal penerbangan pun ditambah hingga malam hari dari Lombok menuju kota-kota besar untuk melayani penumpukan penumpang. "Baru saja kami rapat dan diputuskan sejumlah maskapai akan menambah jadwal penerbangan," katanya menambahkan.

Tak hanya itu, beberapa maskapai seperti Garuda Indonesia diinformasikan mengganti pesawat dengan kapasitas penumpang yang lebih besar. Namun detail jadwal dan tambahan belum dapat dijelaskan secara resmi, karena masih dirapatkan bersama dengan sejumlah maskapai.

Ardita menuturkan kondisi bandara saat ini penuh dengan penumpang yang akan keluar dari Lombok. Ada yang memang sudah terjadwal, ada yang mendadak melakukan pembelian tiket di lokasi.

Ada pun penumpang yang memadati Bandara Lombok mayoritas merupakan wisatawan asing. Sebagian besar dari mereka ingin meninggalkan Lombok ke arah Bali, Surabaya, dan Jakarta.

Sementara itu, Laura, salah satu wisatawan asal Kanada, mengatakan dirinya melakukan pemesanan tiket pulang lebih cepat melalui jalur Singapura. Ia menjelaskan gempa di Lombok membuatnya ingin meninggalkan pulau itu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban meninggal akibat gempa berkekuatan 7 SR yang mengguncang Lombok, NTB pada Minggu (5/8/2018) sebanyak 91 orang.

"Jumlah korban meninggal menjadi 91 orang, sebanyak 209 luka-luka, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribuan mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Ia mengatakan korban meninggal kebanyakan karena tertimpa bangunan yang roboh karena gempa. Namun ada pula yang meninggal setelah terjatuh dan mengalami stroke saat berlari menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.

Saat gempa Lombok 7 SR, ia mengatakan ada 10.000 masyarakat yang masih mengungsi di berbagai titik pengungsian pascagempa berkekuatan 6,4 SR yang terjadi 29 Juli 2018.

Jumlah pengungsi saat ini diperkirakan bertambah melebihi angka pengungsi sebelumnya menjadi sekitar 20.000 orang.

Baca juga artikel terkait GEMPA NTB

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari