Menuju konten utama

Bamsoet dan Caketum Golkar Lainnya Deklarasi Tanpa Airlangga

Calon ketua umum Golkar yang sudah mendeklarasikan diri adalah Airlangga, Bamsoet, Ali Yahya, Ula Nurachwati, dan Marlinda Irwanti.

Bamsoet dan Caketum Golkar Lainnya Deklarasi Tanpa Airlangga
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Bambang Soesatyo (Bamsoet) resmi mendeklarasikan diri dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta Putat, Kamis (18/7/2019) siang.

Selain Bamsoet, nama lain yang mendeklarasikan sebagai calon ketua umum adalah Ketua Satuan Karya Ulama Partai Golkar Ali Yahya, mantan Ketua Umum PP Kesatuan Perempuan Partai Golongan Karya (KPPG) Ula Nurachwati, dan politikus Partai Golkar Marlinda Irwanti.

Acara deklarasi ini sedianya dihadiri oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPP Partai Golkar Indra Bambang Utoyo, dan Ketua DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam. Namun, ketiga nama itu tidak hadir.

"Kalau tadi Pak Ali Yahya mengatakan punya satu suara, saya juga punya satu suara. Kalau SOKSI memberikan mandat kepada saya," kata Bamsoet saat memberikan sambutan.

Dalam deklarasi tersebut, juga ada Nota Kesepakatan Bersama "Deklarasi Bersama Calon-Calon Ketua Umum Partai Golkar Periode 2019-2024". Isinya sebagai berikut :

1. Partai Golkar harus menjadi rumah besar bagi Ormas yang mendirikan dan didirikan, serta keluarga besar TNI dan ulama.

2. Meminta untuk segera diadakan Rapat Pleno, Rapimnas, menuju Munas pada akhir Agustus atau awal September 2019 sesuai dengan AD/ART.

3. Partai Golkar sebagai salah satu anggota Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang diharapkan menjadi andalan pemerintah kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin, sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2019-2024, perlu secepatnya melakukan konsolidasi internal kepemimpinan di tingkat pusat sesuai ketentuan ADART Partai Golkar sebelum Presiden dan Wakil Presiden dilantik secara resmi.

4. Penyelenggaraan Munas harus mencerminkan semangat demokrasi, kompetisi yang sehat sehingga tidak boleh ada perpecahan dan kegaduhan, termasuk pemecatan.

5. Jika menjadi Ketua Umum, akan marangkul semua pihak termasuk tim pesaing, karena Partai Golkar adaah rumah besar bagi semua stakeholder.

6. Menciptakan Partai Golkar sebagai tempat yang nyaman bagi generasi milenial serta mendorong terciptanya regenerasi secara sistematis dan keberlanjutan.

Baca juga artikel terkait CALON KETUA UMUM GOLKAR atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto