Menuju konten utama

Bali Hasilkan Devisa USD 40,33 Juta

Provinsi Bali menghasilkan devisa sebesar USD 40,33 juta dari lima komoditas utama selama bulan Februari 2016, yang meningkat 11,44 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat USD 36,19 juta.

Bali Hasilkan Devisa USD 40,33 Juta
Peserta mengukir dan merangkai buah saat mengikuti lomba mengukir buah di kota denpasar, bali, sabtu (19/3). Lomba mengukir buah yang diikuri sekitar 30 peserta tersebut digelar untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pengolahan buah agar buah terutama buah lokal lebih diminati konsumen. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf[

tirto.id - Provinsi Bali menghasilkan devisa sebesar USD 40,33 juta dari lima komoditas utama selama bulan Februari 2016, yang meningkat 11,44 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat USD 36,19 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ir Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu, (2/4/2016), mengatakan, lima komoditas utama yang menembus pasar luar negeri itu terdiri atas produk ikan dan udang sebesar 21,01 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 14,66 persen, produk perhiasan (permata) 12,09 persen, produk kayu dan barang dari kayu 9,91 persen serta produk perabot dan penerangan rumah 7,20 persen.

Nilai ekspor pada kelompok pakaian jadi bukan rajutan sebesar USD 1,16 juta serta kayu dan barang dari kayu USD 867.968.

Adi Nugroho menjelaskan, berbagai jenis komoditas andalan Bali paling banyak diserap oleh pasaran Amerika Serikat 24,91 persen, Jepang 7,65 persen, Singapura 8,72 persen, Spanyol 5,88 persen dan Australia 5,59 persen.

Ekspor berbagai jenis komoditas dari Bali itu paling banyak melalui pelabuhan laut di Jawa Timur yang mencapai 54,46 persen, pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali 43,46 persen, pelabuhan di DKI Jakarta 2,02 persen dan Jawa Tengah 0,05 persen.

Ia menambahkan, meningkatnya nilai ekspor Bali yang cukup signifikan itu dipengaruhi oleh semakin lancarnya pengiriman berbagai jenis cinderamata tujuan Spanyol yang mencapai USD 1,39 juta atau naik 142,34 persen. Selain itu juga terjadi kenaikan yang relatif tinggi untuk tujuan Cina, Amerika Serikat, Perancis dan Italia. (ANT)

Baca juga artikel terkait BALI atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora