Menuju konten utama

Bakrie & Brothers Ungkap Penyebab Keuangan Membaik Usai Rugi Rp1 T

PT Bakrie & Brothers Tbk menjelaskan sejumlah faktor yang memicu perbaikan keuangan perseroan pada Semester I 2019.

Bakrie & Brothers Ungkap Penyebab Keuangan Membaik Usai Rugi Rp1 T
Anindya Novyan Bakrie . tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - PT Bakrie & Brothers Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, senilai Rp222,68 miliar pada periode Semester I 2019.

Setelah sempat mengalami kerugian Rp1,06 triliun pada tahun sebelumnya, pendapatan emiten berkode BNBR itu tercatat mencapai Rp1,71 triliun pada semester I/2019. Angka pendapatan itu meningkat 7,54 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp1,59 triliun.

Direktur Utama BNBR Anindya Novyan Bakrie mengatakan perseroan konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan, termasuk merestrukturisasi utang dan menjalankan program cost reduction dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak-anak usaha.

"Secara bertahap, beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat. Tahun lalu, kami juga melakukan konversi sebagian utang menjadi saham dan ini turut meringankan beban kami secara signifikan," ujar Anindya lewat keterangan resminya yang diterima Tirto pada Kamis (1/8/2019).

Sejak beberapa tahun belakangan ini, BNBR memang melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan, utamanya dengan merestrukturisasi utang serta menjalankan program cost reduction dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak-anak usahanya.

Dalam laporan keuangan BNBR, beban utang dan bunga perseroan tercatat berkurang dari Rp304,6 miliar pada semester I 2018 menjadi tinggal Rp82,383 miliar pada periode yang sama tahun 2019.

Selain itu, lanjut Anindya, membaiknya kinerja perseroan pada semester I 2019 seiring dengan kinerja anak usaha yang positif.

Misalnya, PT Bakrie Pipe Industries (BPI), unit usaha Perseroan yang memproduksi pipa baja, mampu mencatatkan revenue sebesar Rp978 miliar. Angka itu meningkat 21 persen dibandingkan tahun 2018 yang hanya Rp803 miliar.

Menurut Anindya, perbaikan ini terjadi karena ada sejumlah proyek berkesinambungan bersifat multi-years serta sejumlah proyek baru di sektor migas maupun di luar migas.

Selain itu, ada pula PT Bakrie Autoparts, yang meraup revenue sekitar Rp188 miliar. Bakrie Autoparts kini sedang berfokus mengembangkan bus listrik dan terus melakukan uji coba dengan beberapa perusahaan transportasi umum terbesar di Indonesia seperti Trans Jakarta dan PPD.

Baca juga artikel terkait GRUP BAKRIE atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom