Menuju konten utama

Bakat dan Keterampilan Lionel Messi Mengemplang Pajak

Nama Lionel Messi ikut disebut dalam Berkas Panama. Ia terungkap menyembunyikan kekayaannya agar tak diketahui orang banyak dan tak tersentuh tangan para pemungut pajak. 

Bakat dan Keterampilan Lionel Messi Mengemplang Pajak
Pesepakbola Barcelona Lionel Messi ANTARA FOTO/REUTERS/Javier Barbancho

tirto.id - Dosa terbesar Lionel Messi adalah membuat Cristiano Ronaldo merasa lebih hebat daripada pesepakbola manapun dalam hal kekayaan.

Dalam banyak hal, Messi tidak pernah membiarkan Ronaldo keluar dari bayang-bayangnya. Messi lima kali meraih gelar pemain terbaik dunia, Ronaldo baru tiga. Tujuh kali Messi membawa Barcelona merengkuh gelar juara La Liga, Real Madrid Ronaldo sekali. Di Liga Champions, Messi sudah mengangkat trofi empat kali dan Ronaldo dua kali—satu bersama Manchester United.

Kecuali Soal Harta

Menurut catatan Forbes, setelah dominasi David Beckham berakhir di tahun 2013, Ronaldo adalah pesepakbola terkaya sejagat raya pada 2014 dan 2015. Messi hanya bertengger di posisi kedua. Pada 2015, penghasilan Ronaldo mencapai $79 juta. Messi membuntuti dengan pendapatan $71 juta.

Tapi itu pun tampaknya hanyalah upaya lain Messi mempermainkan Ronaldo. Berkas Panama menunjukkan, Messi banyak berurusan dengan dunia gelap untuk menyembunyikan kekayaannya agar tak diketahui orang banyak dan tak tersentuh tangan para pemungut pajak.

Bukan tidak mungkin, fulus Messi sebenarnya jauh lebih banyak. Kasihan Ronaldo.

Oktober tahun lalu, Pengadilan Spanyol mengusut dugaan pengelakan pajak yang dilakukan Messi. Selama periode 2007 hingga 2009 saja, Messi ditengarai menggelapkan uang pajak senilai $4,5 juta. Menurut dakwaan, Messi juga diduga menyembunyikan informasi penting untuk menggelapkan transaksi keuangan asing.

Penyidik di Spanyol menemukan, sejak tahun 2005 Lionel Messi dan ayahnya diduga menjual hak penggunan gambarnya kepada perusahaan cangkang yang berkantor di negeri suaka pajak seperti Belize dan Uruguay. Jika ada perusahaan yang menginginkan Messi menjadi bintang iklan, mereka harus menandatangani kontrak dengan perusahaan-perusahaan cangkang tersebut. Bayaran iklan itu akhirnya nyangkut di sana, uang yang diduga diperoleh dari perusahaan-perusahaan seperti Adidas, Banco Sabadell, Danone, dan Telefónica. Otoritas pajak Spanyol hanya bisa melongo.

Untuk kasus penipuan pajak di tahun 2007-2009 ini, Messi harus menghadiri pengadilan pada Juni nanti yang bertepatan dengan perhelatan kejuaraan Copa America.

Bagaimana dengan periode setelahnya? Masih terbuka kemungkinan Messi bermain petak-umpet dengan otoritas pajak, dengan jumlah penggelapan yang bisa jadi jauh lebih spektakuler daripada gol-gol yang pernah ditorehkannya.

Selain perusahaan cangkang yang telah ditemukan penyidik dari Spanyol, Messi ternyata memegang lima puluh persen saham dari perusahaan cangkang bernama Mega Star Enterprises. Nama yang cocok untuk Messi Sang Megabintang. Keberadaan perusahaan ini sebelumnya tidak pernah diketahui sampai Berkas Panama dibuka oleh media Jerman Seudetsche Zeitung dan The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Perusahaan ini dikelola oleh firma hukum Mossack Fonseca di Panama.

Namun, dari data-data yang bocor dalam Berkas Panama, tidak jelas terungkap peran yang dimainkan Messi dalam jaringan perusahaan cangkangnya. Di satu dokumen, "investasi" dinyatakan sebagai tujuan utamanya terjun di bisnis ini. Data-data bocoran itu tidak menemukan kontrak atau transaksi bisnis tertentu melalui Mega Star Enterprises. Ini mungkin karena ada orang lain yang diberi kuasa atas perusahaan. Namun, penyidik Spanyol masih bisa menelusuri siapa yang diberi kuasa atas perusahaan ini, dan untuk alasan apa.

Meski namanya muncul dalam kontrak Mega Star Enterprises dan menandatangani sejumlah dokumen, Messi sepertinya tidak perlu khawatir. Dalam persidangan Juni nanti, Messi masih punya jurus andalan yang biasa ia pakai: Jurus Kunyuk Melempar Buah. Seperti dalam rapat dengar pendapat dengan hakim yang memeriksa, Messi menyatakan:

"Saya tidak melihat apa yang saya tanda tangani. Jika ayah saya bilang saya harus tanda tangan, saya akan melakukannya dengan mata tertutup. Saya tanda tangani apa yang ayah saya bilang harus saya tanda tangani. Saya tidak mengajukan pertanyaan."

Strategi menimpakan kesalahan kepada sang ayah, Jorge Horacio Messi, mungkin saja efektif di pengadilan, mungkin pula tidak. Otoritas pajak Spanyol sejauh ini termakan omongan Messi bahwa ia tak tahu apa-apa tentang pajak, dan bahwa ayahnya yang memprakarsai dugaan penggelapan pajak.

Tapi, di sisi lain, aparat hukum Spanyol bersikeras menuntutnya. Karena hukum tidak menganggap ketidaktahuan sebagai alasan yang bisa dimaafkan. Lagi pula, tanda tangan Lionel Messi yang tertera dalam semua dokumen—bukan ayahnya. Menurut pengadilan Spanyol, ada "cukup bukti yang menunjukkan tindak pidana yang dilakukan oleh kedua terdakwa."

Juni nanti, kita akan melihat bagaimana Lionel Messi menghadapi cercaan dan tuntutan jaksa. Ia dipastikan tidak akan bisa bergabung bersama rekan-rekan senegaranya, membela Argentina di pertandingan-pertandingan awal Copa America. Ia dituntut dengan hukuman penjara minimal tujuh bulan lima belas hari dan ancaman denda $4,5 juta. Pengadilan ini juga akan membuktikan, apakah Messi benar-benar unggul Ronaldo.

Messi dan Ronaldo selama ini selalu dibanding-bandingkan para pengamat, jurnalis, dan penggemar sepakbola. Umumnya, mereka membedakan keduanya sebagai bakat melawan latihan. Messi dengan bakat hebat di satu sisi, dan Ronaldo dengan latihan luar biasa di sisi lain. Tentu saja ini penyederhanaan.

Messi juga latihan keras, dan Ronaldo sebenarnya tak kalah berbakat. Tapi segala yang sederhana memang kita perlukan untuk memahami segala sesuatu. Sebagaimana kita memerlukan data sederhana untuk memahami perputaran uang yang rumit.

Demikianlah, untuk memudahkan pengertian, kita sebut saja Messi identik dengan bakat, dan Ronaldo selalu berusaha mengejar bakat Messi dengan latihan keras.

Untuk urusan duit pun ternyata berlaku sama. Messi menyimpan bakat lain yang tak dimiliki Ronaldo. Tak hanya lincah dan licin mengelabui bek lawan di lapangan hijau, Messi juga jago dalam urusan berkelit dari otoritas pajak. Ronaldo terlalu arogan untuk tidak memamerkan duitnya, sementara Messi terlalu rendah hati untuk tidak menyembunyikan uangnya.

Perlu latihan berapa tahun lagi supaya Ronaldo menguasai keterampilan ini?

Baca juga artikel terkait OLAHRAGA atau tulisan lainnya

tirto.id - Olahraga
Reporter: Arlian Buana