Menuju konten utama

Bahlil: Pertumbuhan Ekonomi RI Terbaik Dibandingkan Negara G20

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7 persen pada kuartal III-2022 terbaik jika dibandingkan dengan negara-negara G20.

Bahlil: Pertumbuhan Ekonomi RI Terbaik Dibandingkan Negara G20
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) didampingi Chairman of the Board and Chief Executive Officer Freeport McMoran Richard C Adkerson (kanan) menyampaikan materi saat Orasi Ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7 persen pada kuartal III-2022 terbaik jika dibandingkan dengan negara-negara G20. Tidak hanya pertumbuhan ekonomi, tetapi juga inflasi terjaga di bawah 6 persen.

"Dibanding negara lain, saya tidak bermaksud katakan kita lebih baik, tapi inflasi kita kedua terbaik setelah Tiongkok. Kalau pertumbuhan ekonomi, aku yakin kita terbaik dibandingkan dengan negara-negara G20," katanya dikutip Antara, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Bahlil mengingatkan semua pihak harus turut menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang baik untuk menghadapi tahun yang kelam pada 2023.

"Kita ke depan akan masuk tahun politik, kalau tidak mampu kita kelola dengan baik, bukan berarti tidak mungkin kita akan jadi salah satu yang antre jadi pasien (IMF). Kalau pribadi, saya berpikir cukup pengalaman kelam tahun 98 ekonomi kita lumpuh, butuh waktu lama untuk bangkit. Sekarang momentum kita pertahankan itu," katanya.

Kendati demikian, Bahlil meminta semua pihak tidak boleh terbuai. Pasalnya, capaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu berdasarkan capaian di periode yang sama di 2021 di mana kala itu pertumbuhan ekonomi terkontraksi 3,49 persen.

Ia juga mengingatkan bahwa ekonomi Indonesia maupun global tahun depan masih berada dalam ketidakpastian. Ekonomi global akan melambat karena banyak negara yang masuk kondisi resesi. Begitu pula banyak negara yang tengah antre untuk bisa mendapatkan bantuan IMF.

Oleh karena itu Bahlil pun menegaskan perlu adanya kestabilan di berbagai sisi, mulai dari keamanan, politik hingga kebijakan yang berkelanjutan.

"Jadi jangan kita euforia seolah-olah sudah tidak ada tantangan. 2023, saya berani taruhan, bahwa ekonomi kita, ekonomi global, tidak akan sebaik 2022, kalau tidak mampu kita pastikan stabilitas. Ekonomi kita di 2023 akan baik kalau ada jaminan stabilitas, stabil politik, stabilitas keamanan maupun stabilitas kebijakan yang kontinu. Jadi jangan sampai kita terbuai," kata Bahlil.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang