Menuju konten utama

Bahlil Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Mampu Mencapai 5%

Bahlil Lahadalia, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa mencapai dikisaran 5 persen.

Bahlil Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Mampu Mencapai 5%
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) didampingi Chairman of the Board and Chief Executive Officer Freeport McMoran Richard C Adkerson (kanan) menyampaikan materi saat Orasi Ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa mencapai dikisaran 5 persen. Hal ini sering dengan capaian realisasi investasi pada kuartal I-2023 yang mampu berada di Rp328,9 triliun

Bahlil meyakini realisasi investasi tersebut dapat menyokong pertumbuhan ekonomi tahun ini. Adapun realisasi pada paruh pertama ini mencapai 23,5 persen dari target realisasi investasi tahun 2023 yaitu sebesar Rp1.400 triliun.

“Melihat pertumbuhan investasi di triwulan I 2023 yang mencapai 16,5 perzen, saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran 5 persen," katanya dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Bahlil menyebut investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. Meskipun secara global pertumbuhan ekonomo diprediksi melambat pada tahun 2023.

"Optimisme ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum,” ungkapnya.

International Monetary Fund (IMF) sendiri merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2023 dari 4,8 persen menjadi 5,0 persen (naik 0,2 pp). Kemudian outlook 2024 cukup sehat di tingkat 5,1 persen. Revisi ini menunjukan ekonomi Indonesia sebagai salah satu yang paling solid di tengah perlambatan global.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu sebelumnya menilai Indonesia masih menjadi salah satu titik terang di tengah guncangan global

“Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh IMF ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu bright spot di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” kata Febrio Kacaribu dalam pernyataannya, Jumat (14/4/2023).

Sejalan dengan proyeksi IMF, perekonomian Indonesia terus menunjukkan resiliensi dan penguatan. Sampai dengan Maret 2023, PMI Manufaktur Indonesia konsisten berada di level ekspansif selama 19 bulan berturut-turut, di saat PMI Manufaktur global masih di zona kontraktif.

Di sisi konsumsi, indeks penjualan ritel dan keyakinan konsumen masih tinggi, dengan inflasi yang relatif moderat di tingkat 5,0 persen (yoy). Posisi eksternal Indonesia juga tetap sehat, didukung neraca perdagangan yang membukukan surplus dalam 35 bulan berturut-turut.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang