Menuju konten utama

Bahan Terbaik Membuat Masker Sendiri untuk Cegah Corona COVID-19

Bahan terbaik untuk membuat masker sendiri, mencegah corona COVID-19.

Bahan Terbaik Membuat Masker Sendiri untuk Cegah Corona COVID-19
Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan kebaya membagikan masker kepada pengguna jalan di Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (22/4/2020). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin.

tirto.id - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan seluruh masyarakat Indonesia harus menggunakan masker ketika terpaksa beraktivitas di luar rumah untuk mencegah penularan virus corona COVID-19.

Masker yang paling baik untuk mencegah penularan virus corona ada masker N-95. Namun, pemerintah tidak menyarankan masyarakat untuk memakai masker tersebut, karena diutamakan untuk tenaga medis. Masyarakat diminta menggunakan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan berulang kali.

Selain bisa dicuci, masker kain juga bisa dibuat sendiri di rumah. Selain sarung bantal atau bahan piyama, bahan lain yang dapat digunakan untuk menyaring partikel berbahaya termasuk filter HEPA, kantong penghisap debu, dan kapas quilter.

Dilansir Healthline, bahan terbaik masker yang bisa mencegah masuknya virus, menurut Dr. Benjamin LaBrot, pendiri dan CEO Floating Doctors dan seorang profesor klinis pendidikan kedokteran di Sekolah Kedokteran Keck, Universitas Southern California, adalah 600-thread count sarung bantal atau piyama flanel.

Menurutnya, kedua bahan itu bisa memberikan penyaringan hingga 60 persen. Uji cahaya adalah cara mudah untuk mengetahui seberapa baik suatu bahan dapat melindungi Anda.

"Pegang erat-erat. Jika Anda dapat melihat cahaya melalui kain, itu mungkin tidak sebagus bahan yang tidak tembus cahaya. Jadi, di sinilah pendekatan intuitif masker akan menjadi efektif. Semakin tebal, semakin padat, semakin besar kemungkinan untuk menyaring lebih baik," kata LaBrot.

Selain itu, menggunakan kapas Quilter akan lebih baik dari pada kapas biasa dengan penyaringan yang hampir mendekati masker N95.

"Filter HEPA, tas penyedot debu telah bekerja dengan sangat baik. Kapas Quilter, yang memiliki jumlah benang sangat tinggi, sebenarnya menyediakan hingga sekitar 80 persen penyaringan partikel kecil, dan benar-benar berkinerja lebih baik daripada masker bedah biasa," katanya.

LaBrot memperingatkan, ketika Anda mulai menggunakan bahan yang lebih tebal, makan akan muncul dua masalah yakni pertama, sulit bernapas. Kedua, beberapa bahan, seperti filter udara dibuat dari hal-hal seperti fiberglass dan zat lain yang tidak selalu aman untuk paru-paru.

Para ahli mengatakan, meskipun kantong penyedot debu dan filter udara juga dapat digunakan, pastikan bahan tersebut aman untuk dihirup, dan hindari bahan yang mengandung hal-hal seperti fiberglass.

Jika bahan-bahan tersebut sulit didapat, maka Anda bisa menggunakan pakaian katun untuk membuat masker sendiri. Semakin tebal materialnya, semakin baik kerjanya.

Selain itu, Dr. Scott Segal, ketua anestesiologi di Wake Forest Baptist Health di Winston-Salem, North Carolina menyebutukan, masker terbaik dibuat dari dua lapis "quilters cotton" kelas berat dengan jumlah benang setidaknya 180, dan memiliki tenunan yang lebih tebal dan lebih rapat. K

ain berkualitas lebih rendah juga bekerja dengan baik, asalkan memiliki lapisan internal kain flanel, dilansir dari NCBI.

Dengan kata lain, jika kain memungkinkan sejumlah besar cahaya untuk masuk, maka partikel virus kecil bisa melewatinya juga.

Pusat Medis Universitas Vanderbilt di Nashville, juga menyarankan menggunakan kain tenun yang rapat untuk penutup wajah yang bisa Anda buat sendiri.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra