Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Bagaimana Sikap dan Cara Menghargai Budaya Lokal?

Cara menghargai budaya lokal dapat dilakukan salah satunya dengan mengamati/mengunjungi tempat bersejarah di daerah masing-masing.

Bagaimana Sikap dan Cara Menghargai Budaya Lokal?
Pengunjung melihat Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Padang, Sumatra Barat, Jumat (16/12). Sebagian wisatawan sengaja membawa anak mereka ke objek wisata tersebut antara lain untuk memetik pelajaran dari legenda Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu karena durhaka kepada orang tua. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/kye/16

tirto.id - Budaya lokal merupakan nilai-nilai tertentu di suatu masyarakat yang dihasilkan secara alami berkat pemikiran dan proses belajar manusia di lingkungan sekitarnya.

Untuk mengetahui bagaimana sikap dan cara menghargai budaya lokal, pengertian tentang budaya lokal sekiranya perlu dipahami terlebih dahulu.

Berasal dari bahasa Sanskerta “buddayah”, budaya mempunyai arti sebagai akal atau budi. Oleh sebab itu, budaya berarti sesuatu yang tercipta berkat akal manusia.

Ranjabar dalam Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar (2006), budaya mencakup aspek pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat, dan kemampuan-kemampuan lainnya

Sementara itu, budaya lokal mengacu pada nilai hasil pemikiran di suatu lingkup masyarakat tertentu. Biasanya, budaya bersifat positif lantaran mengandung ketentuan yang sifatnya mendamaikan keadaan masyarakat.

Di dalamnya terkandung berbagai pengalaman manusia masa lalu di lingkungan tersebut. Karena dirasa bermanfaat, maka budaya lokal dipertahankan oleh masyarakat setempat. Lingkupnya bisa mencakup kelurahan, kecamatan, sampai kabupaten/kota.

Sikap dan Cara Menghargai Budaya Lokal

Berbagai unsur yang ada di masyarakat disatukan sebagai bentuk budaya lokal. Objeknya bisa saja tampak di situs-situs lokal, tradisi, kesenian, sampai permainan tradisional tertentu.

Proses pembentukan budaya yang biasa diilhami oleh keinginan memperbaiki diri menjadikan budaya lokal mengandung hal positif. Bisa saja, di dalamnya terdapat pesan-pesan moral, petuah, dan berbagai peraturan demi kebaikan.

Menurut Zaim Uchrowi dan Ruslinawati dalam PPKn (2021, hlm. 96), cara menghargai budaya lokal dapat dilakukan dengan cara mengamati tempat bersejarah di daerah masing-masing.

Peninggalan orang terdahulu ini pasti mengandung nilai-nilai positif tertentu. Selain itu, ada juga situs berupa fenomena alam yang dikaitkan dengan cerita-cerita legenda lokal. Misalnya, kisah Malin Kundang yang direpresentasikan lewat batu.

Kita harus menerima cerita orang-orang masa lampau yang memberikan nasehat dengan fenomena tersebut. Kendati misalnya tak nyata, tapi tetap ada sesuatu yang dapat dipetik darinya.

Selain menghargai budaya lokal melalui situs-situs lokal, dapat juga dilakukan dengan menghargai tradisi, kesenian, dan permainan lokal tertentu.

Dalam hal tradisi, beberapa kelompok masyarakat ada yang mengadakan suatu ritual atau doa demi kebaikan di peristiwa besar tertentu.

Misalnya, upacara Rambu Solo asal Tana Toraja. Mereka percaya mesti bahu membahu dalam proses pemakaman seseorang.

Setelah itu, ada juga penghargaan yang bisa ditunjukkan lewat kesenian tradisional. Caranya, tidak menghilangkan kesenian tersebut dan berupaya untuk melestarikannya.

Terakhir, permainan-permainan lokal tertentu juga bisa dimainkan sebagai wujud penghargaan terhadap budaya lokal.

Berikut ini bagaimana sikap dan cara untuk menghargai budaya lokal tersebut.

  1. Mengamati situs lokal yang ada di sekitar daerah
  2. Ikut serta menjaga situs lokal jika memang memiliki akses
  3. Menjalankan tradisi sesuai kepercayaan daerah
  4. Melestarikan kesenian-kesenian lokal
  5. Memainkan permainan-permainan hasil budaya lokal daerahnya

Baca juga artikel terkait CARA MENGHARGAI BUDAYA LOKAL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno