Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Sifilis dan Apa Gejalanya?

Cara mengobati penyakit sifilis umumnya melibatkan obat-obatan topikal hingga antibiotik, kenali gejalanya.

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Sifilis dan Apa Gejalanya?
Ilustrasi Sifilis. foto/istockphoto

tirto.id - Sifilis atau raja singa adalah penyakit menular seksual serius. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya memiliki luka dan ruam di area kelamin.

Kabar baiknya, gejala penyakit sifilis bisa diobati dengan pengobatan yang tepat. Cara mengobati penyakit ini umumnya melibatkan obat-obatan topikal hingga antibiotik.

Namun, sebelum mengetahui bagaimana cara mengobati sifilis, ada baiknya mengenal apa itu sifilis dan gejalanya.

Apa Itu Penyakit Sifilis?

Penyakit sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Troponema pallidum. Melansir Mayo Clinic sebagian besar kasus sifilis ditularkan melalui kontak seksual.

Bakteri penyebab sifilis umumnya disebarkan lewat kontak kulit atau selaput lendir dari luka sifilis. Selain itu, penyakit ini juga dapat ditularkan dari ibu hamil yang terinfeksi ke bayinya saat melahirkan.

Meskipun gejala awalnya tidak begitu mengganggu, namun penyakit ini dapat menjadi serius seiring berjalannya waktu.

Penyakit sifilis yang tidak segera diobati dapat menyebabkan masalah lain, mulai dari penyebaran luka hingga ke area rektum, kerusakan pembuluh darah, jantung, obat, hingga sistem saraf.

Kasus sifilis yang serius bahkan dapat memicu penderitanya mengalami kebutaan atau kelumpuhan permanen. Selain itu penderita penyakit sifilis lebih rentan terinfeksi HIV yang juga dapat meningkatkan risiko kematian.

Kasus sifilis di seluruh dunia terus mengalami peningkatan sejak dua dekade terakhir. Data terakhir yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada 2020 terjadi penambahan 133.945 kasus sifilis.

Gejala Penyakit Sifilis

Gejala sifilis dibedakan berdasarkan tahap perkembangan penyakit, sebagai berikut:

1. Sifilis primer

Tahapan sifilis primer ditandai dengan kemunculan luka kecil yang disebut chancre. Rasa sakit bisa terasa di tempat masuknya bakteri. Biasanya hanya muncul satu atau beberapa chancre yang akan hilang sendiri dalam 3-6 minggu.

Selama tiga pekan, umumnya, orang yang terinfeksi bakteri sifilis tidak merasakan gejala. Bisa jadi, bakteri bersembunyi di vagina atau rektum.

2. Sifilis sekunder

Sifilis sekunder terjadi setelah penderita mengalami sifilis primer. Tahap ini menyebabkan penderitanya mengalami ruam-ruam di kemaluan hingga menutupi seluruh tubuh.

Gejala itu biasa muncul pada beberapa minggu setelah chancre hilang. Di tahap ini penderita juga rentan mengalami gejala rambut rontok, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Sifilis laten

Sifilis laten hanya terjadi pada penderita yang tidak pernah diobati selama bertahun-tahun. Kondisi luka sifilis lebih serius pada tahap ini dan penderita dapat mengalami:

  • demam;
  • pembengkakan kelenjar getah bening;
  • sakit kepala;
  • penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan;
  • nyeri otot;
  • tenggorokan sakit;
  • rambut rontok

4. Sifilis tersier

Sifilis tersier adalah stadium lanjut dari penyakit ini. Penderita sifilis tersier berisiko mengalami kerusakan otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, hingga persendian penderitanya.

5. Neurosifilis

Di tahapan ini, sifilis semakin menyebar secara masif. Penyakit ini akan membuat kerusakan otak, sistem saraf (neusrosifilis), dan mata (sifilis okular).

6. Sifilis kongenital

Sifilis kongenital adalah sifilis yang terjadi akibat penularan pada bayi yang baru lahir.

Bayi yang mengalami sifilis kongenital dapat mengalami gejala fisik berupa tuli, kelainan bentuk gigi, batang hidung rapuh, serta ruam-ruam di tangan serta kaki.

Cara Mengobati Penyakit Sifilis

Penyakit sifilis bisa diatasi dengan dua metode pengobatan, yaitu konsumsi obat-obatan khusus dan monitoring kondisi kesehatan.

Menurut Mayo Clinic, obat-obatan untuk penyakit sifilis adalah antibiotik berupa penisilin. Konsumsi obat antibiotik ini dimaksudkan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit tersebut. Obat penisilin hanya bisa diresepkan oleh dokter.

Sementara itu, bagi penderita sifilis dengan kondisi khusus, seperti alergi obat-obatan atau wanita hamil akan memperoleh metode pengobatan lain sesuai dengan rekomendasi dari dokter.

Selain obat-obatan, penderita juga disarankan melakukan cek kesehatan secara berkala. Ini dilakukan untuk memantau kondisi selama pengobatan berlangsung hingga penderita didiagnosis sembuh.

Beberapa prosedur lanjutan yang akan direkomendasikan bagi penderita sifilis biasanya berupa:

  • melakukan tes darah secara berkala untuk memastikan bagaimana cara tubuh merespons obat penisilin;
  • menghindari kontak seksual selama pengobatan berlangsung;
  • memberitahu pasangan agar ikut dites dan melakukan pengobatan bila perlu;
  • melakukan tes infeksi HIV.

Baca juga artikel terkait CARA MENGOBATI SIFILIS atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora