Menuju konten utama
Seputar Perempuan

Bagaimana Cara Mengikhlaskan Masa Lalu yang Menyakitkan?

Cara mengikhlaskan masa lalu yang menyakitkan dan berdamai dengan keadaan yang telah lampau.

Bagaimana Cara Mengikhlaskan Masa Lalu yang Menyakitkan?
Ilustrasi. FOTO/Istock

tirto.id - Melupakan masa lalu memang tidak mudah bagi sebagian besar orang, perlu waktu dan usaha untuk itu, apalagi jika momen tersebut sangat menyakitkan hati.

Sering terbayang-bayang dengan masa lalu yang pahit dapat tentu dapat membuat seseorang hidup dalam kegelisahan, rasa was-was, sedih, menyalahkan diri yang pada akhirnya merasa lelah dan merasa terhambat untuk berbahagia.

Seperti dilansir situs Psychology Today, peristiwa buruk di masa lalu akan mengganggu tatanan yang ada, memperkenalkan unsur kekacauan dan ketidakberdayaan.

Membayangkan momen tidak mengenakkan pada waktu lampau otomatis memaksa otak kembali ke lokasi trauma untuk mencoba menyelesaikan kasus, menyatukan narasi, dan memulihkan ketertiban dalam hidup.

Karenanya, tidak heran jika orang-orang merasa sulit untuk move on dari kesulitan masa lalu. Berfokus pada trauma di masa lampau sama saja dengan membingkai keberadaan dalam kerangka kehancuran diri.

Ironisnya, narasi yang berpusat pada trauma itu sendiri dapat membuat move on dari trauma justru menjadi sulit.

Oleh karena itu, bergerak dari kesulitan masa lalu seringkali membutuhkan perubahan dalam cara kita memandang diri sendiri.

Secara khusus, kita dapat mengambil manfaat dari mengalihkan fokus diri ke kekuatan dan kemampuan yang kita miliki.

Tindakan tersebut bukanlah penyangkalan atau hanya perubahan pikiran selalu "berpikir positif" dari setiap keadaan yang terjadi, tetapi lebih kepada koreksi yang berguna dan adil.

Cara Mengikhlaskan & Melupakan Masa Lalu yang Menyakitkan

Bagi Anda yang merasa sulit melupakan kejadian menyakitkan di waktu lampau, berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengikhlaskan masa lalu:

1. Menyibukkan Diri

Melakukan banyak kegiatan positif, seperti menjalankan hobi, menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman dalam aktivitas bermanfaat dan berbagai kegiatan lain positif akan membuat Anda menjadi sibuk.

Dengan menyibukkan diri sendiri, maka Anda akan bisa melupakan hal-hal menyakitkan di masa lalu.

Daripada sibuk mengingat-ingat kejadian di masa lampau, maka lebih baik untuk melakukan hal-hal yang positif agar Anda bisa melangkah maju dan tidak melangkah mundur ke belakang.

Selain itu, berkumpul bersama teman atau kolega juga meyakinkan Anda bahwa masih banyak orang yang peduli dan perhatian kepada Anda.

Memikirkan seseorang di masa lalu yang sebenarnya tidak menghargai Anda adalah buang-buang waktu, akan lebih baik jika waktu yang ada dimanfaatkan untuk berkumpul bersama orang-orang yang mencintai dan menghargai Anda.

2. Cobalah Berbicara dengan Diri Sendiri

Seperti dikutip laman SiapNikah BKKBN, umumnya, dalam setiap kejadian di masa lalu , ada orang lain yang terlibat dan itu membuat pikiran Anda berfokus pada apa yang terjadi antara orang tersebut, sehingga ini membuat Anda lupa memikirkan diri sendiri.

Ketika sedang sendiri, cobalah sempatkan waktu untuk berkomunikasi pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya Anda inginkan.

Pikirkan tentang apa pun yang ingin Anda capai dalam hidup. Setiap yang telah terjadi di masa lalu tidak akan bisa dirubah, namun Anda mempunyai pilihan untuk dapat merubah masa depan yang jauh lebih baik dan lebih bahagia dari pada masa lalu.

Jadikan diri sebagai tuan untuk diri sendiri (bukan orang lain). Dengan memahami diri sendiri, maka Anda juga bisa mencoba menguatkan hati dan pikiran untuk bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bahagia.

Serta jangan lupa bersyukur atas banyaknya nikmat yang telah Tuhan berikan dalam hidup Anda selama ini.

3. Cari Orang yang Tepat untuk Memberikan Nasehat atau Sekedar Curhat

Sebagai makhluk sosial, manusia tentu butuh bersosialisasi termasuk Anda dengan orang lain.

Karenanya ketika memiliki masalah yang mengganggu seperti kejadian di masa lalu yang menyakitkan, maka carilah teman atau seseorang yang dipercaya untuk bercerita dan mencurahkan apa yang Anda rasakan.

Memiliki seseorang yang mau mendengarkan keluhan, cerita,, curhatan Anda hingga mendapatkan saran darinya setidaknya bisa meringankan beban yang ada di pikiran, dan setidaknya juga membuat diri Anda merasa lebih baik.

4. Berdamai dengan Keadaan yang Pernah Terjadi

Ingatan akan kejadian masa lalu yang menyakitkan mungkin masih menyisakan bekas yang mendalam, dan Anda pun berhak sedih atau marah atas hal itu yang membuat Anda susah untuk melupakannya.

Meski demikian, coba renungkan juga apakah dengan menyesali/marah/sedih/kecewa atas keadaan tersebut dapat merubah masa lalu dan membuat Anda menjadi tenang saat ini? Tentu saja tidak.

Oleh sebab itu, akan lebih baik Anda mencoba berdamai dengan keadaan yang pernah terjadi di masa lalu.

Dengan menerima dan menganggap kejadian buruk di masa lalu sebagai guru terbaik, justru dapat mengantarkan Anda menjadi pribadi yang lebih baik juga.

Fokuslah untuk melihat pelajaran dari masa lalu bukan berfokus pada rasa sedihnya. Anda perlu menghargai diri sendiri dan layak untuk hidup lebih bahagia daripada memilih untuk menyia-nyiakan hidup dengan terus merasa kecewa atau bersedih.

Anda dapat memaknai pengalaman masa lalu dengan respons yang positif, sehingga ini akan membantu Anda dalam menjalani hidup di masa depan yang lebih sehat dan bahagia.

Infografik SC Merelakan Masa Lalu

Infografik SC Merelakan Masa Lalu. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora