Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengatasi Bibir Kering dan Apa Faktor Penyebabnya?

Cara mengatasi bibir kering dan pengobatan rumahan yang bisa dilakukan.

Bagaimana Cara Mengatasi Bibir Kering dan Apa Faktor Penyebabnya?
Ilustrasi Bibir Kering. foto/istockphoto

tirto.id - Kebiasaan menjilat bibir atau memakai produk yang iritan dapat membikin bibir jadi kering dan pecah-pecah.

Jika sudah begitu, kulit pada bibir akan terasa terbakar, perih, mengelupas, dan sakit.

Ciri-Ciri dan Faktor Penyebab Bibir Kering

Ada beberapa ciri yang dapat menjadi tanda bibir kering, yaitu:

    • Kering
    • Berdarah
    • Mengelupas
    • Kemerahan
    • Rasa seperti terbakar, atau kesemutan
Selain menjilat bibir atau iritasi kosmetik, ada beberapa faktor yang berisiko membuat bibir jadi kering, seperti dikutip dari WebMD, berikut di antaranya:

    • Cuaca atau udara yang kering;
    • Kurangnya kelenjar minyak di bibir;
    • Tidak rutin memberi pelembab bibir;
    • Menggunakan lipstik dengan bahan iritan;
    • Terpapar zat keras seperti mentol, kapur barus, atau asam salisilat;
    • Terpapar banyak sinar matahari;
    • Menjilat, menyentuh, bibir secara berlebihan;
    • Kurang minum air putih;
    • Menjepit logam dengan bibir.

Perawatan Bibir Kering

Sebagai perawatan untuk menjaga bibir tetap lembab, WebMD menyarankan beberapa langkah, yaitu:

1. Menggunakan pelembab bibir

Pilih pelembab yang mengandung emolien tinggi, misalnya petrolatum atau dimethicone. Bahan ini berfungsi untuk mengunci kelembapan, dan menutup pecah-pecah pada bibir kering.

Aplikasikan pelembab sesering mungkin, sekitar 6-8 kali di siang hari, sebelum dan sesudah memakai lipstik.

2. Lindungi bibir saat berada di luar ruangan

Gunakan syal atau masker yang menutupi mulut saat keluar ruangan. Pakai pelembab dengan perlindungan UV.

3. Minum, cukupi kebutuhan air harian minimal dua liter per hari.

4. Jangan menjilat bibir, saat air liur mengering, kulit jadi butuh lebih banyak kelembapan.

5. Jangan mengupas atau menggigit kulit

Aktivitas ini dapat menyebabkan bibir berdarah, memperlambat proses penyembuhan, dan memicu lebih banyak iritasi.

6. Jangan melakukan eksfoliasi karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada bibir.

7. Konsultasi ke dokter kulit

Jika masalah bibir kering Anda tak mereda meski sudah menggunakan pelembab secara teratur, gejala tersebut bisa menjadi tanda infeksi, kanker atau kondisi prakanker yang disebut actinic cheilitis.

Pengobatan Rumahan Bibir Kering

Seturut informasi yang dirangkum Healthline, ada beberapa bahan yang dapat digunakan untuk pengobatan di rumah, di antaranya:

1. Minyak kelapa

Minyak kelapa adalah emolien yang melembabkan kulit, memiliki efek anti-inflamasi, dan anti-bakteri.

2. Lidah buaya

Lidah buaya sudah lama dipercaya sebagai obat untuk kulit terbakar. Sifat anti-inflamasinya baik untuk merawat bibir pecah-pecah.

3. Madu

Bahan alami madu sudah terbukti memiliki efek antimikroba, anti-inflamasi, dan penyembuhan luka.

Untuk bibir kering, madu berfungsi sebagai eksfoliator ringan yang membantu menghilangkan kulit mati dari bibir.

4. Alpukat mentega

Menurut review penelitian, alpukat mentega bekerja dengan baik sebagai emolien dan pengental dalam lip balm.

Itu tidak berminyak dan diserap dengan baik oleh kulit. Ini juga mengandung beberapa asam lemak dan antioksidan yang diketahui bermanfaat bagi kulit, termasuk asam oleat dan linoleat.

Anda dapat membeli alpukat mentega organik atau membuatnya sendiri di rumah menggunakan alpukat organik dalam food processor.

Untuk digunakan pada bibir pecah-pecah, aplikasikan sesuai kebutuhan dengan jari atau kapas.

5. Petroleum jelly

American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan penggunaan petroleum jelly putih sepanjang hari dan sebelum tidur untuk melembabkan dan menenangkan bibir yang kering dan pecah-pecah.

Petroleum jelly menyegel dalam air lebih lama dari minyak dan lilin. Bahan ini juga murah dan mudah ditemukan secara online dan di toko obat.

Baca juga artikel terkait BIBIR KERING atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Dhita Koesno