Menuju konten utama

Bagaimana Cara Membangun Kembali Kepercayaan Setelah Dikhianati?

Berikut adalah cara membangun kembali sebuah hubungan percintaan setelah adanya pengkhianatan. 

Bagaimana Cara Membangun Kembali Kepercayaan Setelah Dikhianati?
Ilustrasi Hubungan. foto/istockphoto

tirto.id - Dalam sebuah hubungan, kepercayaan menjadi salah satu fondasi yang harus dimiliki agar tetap langgeng dan kokoh.

Kepercayaan bisa tumbuh dari penerimaan, pemahaman, kedekatan emosional, hingga rasa aman untuk menceritakan masalah apa pun, tanpa adanya tembok pembatas.

Sayangnya, dalam hubungan percintaan, kepercayaan itu bisa rusak, apalagi bila terjadi pengkhianatan. Seperti bangunan, ketika kepercayaan itu runtuh, maka sulit untuk membangunnya kembali.

Tanda Rasa Percaya dalam Hubungan

Dilansir dari Healthline, kepercayaan terhadap pasangan dalam suatu hubungan bisa dilihat sebagai berikut ini:

  • Merasa memiliki komitmen pada pasangan dan hubungan itu sendiri.
  • Merasa aman dengan pasangan karena mereka akan menghormati batasan fisik dan emosional.
  • Mengetahui bahwa pasangan akan mendengarkan ketika ada yang ingin diungkapkan.
  • Merasa tidak perlu menyembunyikan sesuatu dari pasangan.
  • Kedua belah pihak saling menghormati dan mendukung.
  • Keyakinan untuk dapat bersama hingga masa tua.
Namun, ketika kepercayaan itu hilang, sikap ingin selalu memeriksa pasangan menjadi salah satu tandanya, entah itu memeriksa ponsel, sosial media, hingga mengikuti pasangan bak mata-mata.

Cara Membangun Kepercayaan Setelah Dikhianati

Bagi sebagian orang, pengkhianatan tidak selalu berakhir dengan putusnya hubungan, justru mengatasinya dapat membuat hubungan tersebut menjadi lebih kuat. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut langkah awal yang bisa dilakukan untuk membangun kembali kepercayaan setelah dikhianati.

1. Pertimbangkan alasan di balik pengkhianatan

Mengetahui alasan atau motif mengapa pengkhianatan itu bisa terjadi merupakan langkah mendasar yang perlu dilakukan, hal ini akan memudahkan kita untuk memposisikan diri ketika berada pada situasi tersebut. Terkadang seseorang akan berbohong ketika tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat.

Tetap menekankan bahwa pengkhianatan yang telah dilakukan adalah tidak baik, namun mengetahui alasannya akan membuat kita berpikir luas untuk mengambil keputusan.

2. Lakukan komunikasi

Tahap ini mungkin akan membuat kesal dan menyakitkan, tapi memilih diam dan tidak saling bicara juga tidak menyelesaikan masalah.

Mengutip Healthline, luangkan waktu untuk memberitahu pasangan secara jelas mengenai perasaan Anda ketika mendengar pengkhianatan itu, alasan mengapa pengkhianatan tersebut sangat menyakiti Anda, dan apa yang Anda butuhkan dari pasangan untuk bisa kembali membangun kepercayaan yang telah dirusak itu.

Di sisi lain, berikan kesempatan kepada pasangan untuk berbicara tanpa memotongnya. Perhatikan ketulusannya, apakah meminta maaf dengan tulus atau berusaha membenarkan diri tanpa mau mengakui kesalahan.

Namun, jika kedua belah pihak belum siap untuk mengkomunikasikannya, maka tidak perlu dipaksa. Cukup beri jeda waktu dan bicarakan dengan kepala dingin.

3. Memaafkan

Mengutip Psychology Today, selain memberikan pengampunan kepada pasangan yang telah menyakiti, penting juga untuk memaafkan diri sendiri. Sebab, memaafkan diri sendiri akan membuat perasaan semakin nyaman sehingga bisa keluar dari situasi pengkhianatan dan fokus ke masa depan.

4. Tunjukkan komitmen

Laman Very Well Mind menyatakan, tindakan empati dengan saling berbagi rasa sakit, frustasi, kemarahan, penyesalan, memberi ruang untuk pengakuan dapat menyembuhkan kedua belah pihak. Dengan begitu, komitmen akan mungkin terjalin kembali atas dasar kesepakatan bersama untuk keberlangsungan hubungan tersebut di masa mendatang.

5. Membangun kembali hubungan

Lakukan perbandingan seberapa sering pasangan membuat Anda tertawa atau menangis karena pengkhianatan, kemudian gunakan itu sebagai pertimbangan untuk melanjutkan hubungan atau justru mengakhirinya.

Jika pilihan itu adalah melanjutkan hubungan, maka hindari memikirkan masa lalu yang menyakitkan dan mulai bersama membuat rencana masa depan.

Hal-hal yang bisa dilakukan adalah menetapkan malam kencan, mengerjakan rencana lima tahun, sepuluh tahun, menemukan bahasa cinta kembali dan saling berkomunikasi untuk mengetahui bagaimana perasaan masing-masing.

Baca juga artikel terkait TIPS PERCINTAAN atau tulisan lainnya dari Mulia Budi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Mulia Budi
Penulis: Mulia Budi
Editor: Alexander Haryanto