Menuju konten utama

Bagaimana Cara Isolasi Diri yang Benar Menurut Satgas Covid-19?

Mereka yang melakukan isolasi diri perlu melaporkan kondisi kesehatannya secara berkala kepada fasilitasi layanan terdekat.

Bagaimana Cara Isolasi Diri yang Benar Menurut Satgas Covid-19?
Ilustrasi Isolasi Mandiri. foto/istockphoto

tirto.id - Isolasi diri menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona jenis baru.

Isolasi mandiri juga bisa menjadi salah satu solusi untuk melindungi keluarga dan orang terdekat dari paparan Covid-19 yang mungkin menginfeksi kita.

Mereka yang melakukan isolasi diri perlu melaporkan kondisi kesehatannya secara berkala kepada fasilitasi layanan terdekat.

Satgas Covid-19 melalui laman resminya menginformasikan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan saat Anda melakukan isolasi madiri di rumah, di antaranya:

1. Tinggal di rumah dan tidak boleh berinteraksi dengan masyarakat.

2. Menggunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lain.

3. Jaga jarak lebih dari 1 meter dari anggota keluarga lainnya.

4. Menggunakan masker selama isolasi diri.

5. Ukur suhu tubuh setiap hari dan amati gejala yang dialami.

6. Hindari pemakaian bersama peralatan makan, peralatan mandi dan linen/sprei.

7. Sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

8. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.

9. Bersihkan permukaan benda-benda yang sering disentuh dengan cairan disinfektan.

10. Segera hubungi fasilitasi layanan kesehatan jika kondisi memburuk.

Selain melakukan isolasi mandiri, jika Anda terinfeksi Covid-19 ada baiknya Anda juga meningkatkan imunitas tubuh.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh, di antaranya,

Cara meningkatkan imunitas tubuh

1. Kelola stres

Stres memicu sistem "lawan atau lari" kita, meningkatkan peradangan dalam tubuh sepert dilansir Livestrong.

Jika stres dan peradangan menjadi kronis, itu merusak sistem kekebalan kita, menekan sel-sel yang melindungi tubuh kita dari penyerang, menurut Klinik Cleveland.

"Stres jangka panjang mengalihkan perhatian tubuh lebih ke arah naluri bertahan hidup dan lebih sedikit ke masalah pemeliharaan,"jelas Brian Chow, MD, seorang dokter penyakit menular di Tufts Medical Center.

"Itulah mengapa orang yang sedang stres lebih rentan terhadap infeksi tipe rutin."

Guna mengatasinya Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti.

- meditasi

- yoga

- mengikuti kelas tinju

- berjalan-jalan di alam

- menelepon teman untuk curhat

Sebisa mungkin, temukan cara sehat untuk mengelola dan menghilangkan stres.

2. Menjaga kebersihan

Salah satu cara tetap sehat dan menjaga imun tubuh adalah dengan menjaga kebersihan dan lebih sering mencuci tangan, seperti dilansir Medical News Today.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk mencuci tangan pada waktu-waktu berikut:

- sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan dan camilan

- sebelum makan

- setelah bersin, atau batuk

- sebelum dan sesudah merawat luka atau luka kulit terbuka lainnya

- setelah melakukan kontak dengan seseorang yang tidak sehat

- setelah menggunakan kamar mandi

- setelah mengganti popok

- setelah menyentuh hewan, makanan hewani atau limbah

- setelah menyentuh sampah

Cuci tangan yang benar secara signifikan akan mengurangi penyakit. Menurut CDC, mencuci tangan juga mengurangi kasus diare menular hingga 58 persen pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

CDC juga menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air dapat membantu melindungi anak-anak dan meminimalkan jumlah kematian akibat pneumonia dan penyakit diare pada mereka yang berusia di bawah 5 tahun.

3. Hindari orang sakit

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah harus menghindari terlalu dekat dengan siapa pun yang menderita pilek atau infeksi lain.

Virus dan penyakit menular lainnya dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat. Mereka juga dapat menyebar di tetesan air yang dikeluarkan seseorang ke udara ketika batuk atau bersin.

Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah harus selalu menghindari kontak dekat, seperti berpelukan atau berciuman, dengan orang yang tidak sehat sampai penyakitnya sembuh.

Mereka juga harus menghindari berbagi makanan dan minuman dengan orang tersebut.

4 Mendisinfeksi benda-benda rumah tangga

Kuman yang berpotensi menyebabkan penyakit dapat hidup di beberapa permukaan rumah, seperti gagang pintu dan remote control.

Seseorang dapat mengurangi jumlah kuman yang menghuni daerah-daerah ini dengan mendisinfeksinya secara teratur.

5. Ikuti saran dokter tentang vaksin

Dokter umumnya merekomendasikan kepada banyak orang untuk tetap mengikuti perkembangan vaksinasi mereka.

Namun, untuk seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau terganggu sebaiknya menunda atau tidak menerima suntikan tertentu.

Jika penyakit jangka pendek atau obat-obatan bertanggung jawab atas sistem kekebalan tubuh yang lemah, orang tersebut bisa divaksin setelah penyakitnya sembuh atau setelah menghentikan pengobatan.

Contoh-contoh vaksin yang direkomendasikan oleh dokter untuk ditunda atau dihindari termasuk:

  • Vaksin MMR terhadap campak, gondong, dan rubela
  • vaksin flu hidup
  • Vaksin MMRV, yang menggabungkan vaksin MMR dengan vaksin varicella (cacar air)
  • Vaksin rabies
6. Tidur yang cukup

Menurut National Sleep Foundation, kurang tidur memiliki efek yang sama pada sistem kekebalan tubuh seperti stres. Kurang tidur mengganggu produksi normal sel darah putih, komponen penting dari sistem kekebalan tubuh.

Menurut CDC, orang dewasa setidaknya tidur 7 jam per hari, sementara bayi dan anak-anak membutuhkan antara 8 hingga 17 jam tidur tergantung usia mereka.

7. Makan makanan yang sehat

Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.

Untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dokter umumnya merekomendasikan diet yang kaya akan sayuran dan buah, yang akan memberikan banyak nutrisi.

8. Berolahraga secara teratur

Olahraga teratur menjaga tubuh tetap sehat. Selain memperkuat tubuh, olahraga menyebabkan tubuh melepaskan endorfin yang mengurangi tingkat stres.

Namun, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah harus berhati-hati untuk tidak memaksakan diri terlalu keras karena ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh lebih lanjut.

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH