Menuju konten utama

Badan Nuklir Jepang Pastikan Reaktor Aman Pascagempa

Badan Pengatur Nuklir Jepang (Nuclear Regulation Authority /NRA) hari ini, (18/4/2016), menyatakan bahwa reaktor-reaktor nuklir yang berada di bagian barat daya pulau Kyushu masih akan terus beroperasi setelah gempa yang melanda wilayah tersebut pada 14-16 April 2016 lalu.

Badan Nuklir Jepang Pastikan Reaktor Aman Pascagempa
Longsor akibat gempa bumi terlihat di kota Minamiaso, Prefektur Kumamoto, selatan Jepang, dalam foto yang diambil oleh Kyodo, Sabtu (16/4). Antara Foto/Reuters/Kyodo

tirto.id - Badan Pengatur Nuklir Jepang (Nuclear Regulation Authority /NRA) hari ini, (18/4/2016), menyatakan bahwa reaktor-reaktor nuklir yang berada di bagian barat daya pulau Kyushu masih akan terus beroperasi setelah gempa yang melanda wilayah tersebut pada 14-16 April 2016 lalu.

NRA menyatakan bahwa pihaknya terus memantau kondisi empat reaktor nuklir yang terletak di wilayah tersebut secara simultan pasca terjadinya gempa yang menewaskan sekitar 40 orang dan menyebabkan kerusakan parah pada bangunan-bangunan di lokasi itu.

NRA mengambil keputusan tersebut setelah mengadakan pertemuan dengan para komisaris dari lembaga tersebut.

Kepala NRA Shunichi Tanaka, dalam jumpa pers setelah pertemuan tersebut, menyatakan bahwa tidak ada permasalahan terkait keamanan di pangkalan nuklir Sendai, yang memiliki dua unit reaktor dan terletak di sekitar 120 kilometer ke arah selatan-tenggara kota Kumamoto, salah satu kota di dekat lokasi terdampak gempa.

NRA turut memantau Genkai, sekitar 100 kilometer ke arah barat laut kota Kumamoto, dan Ikata, yang berada 160 kilometer ke arah timur dari wilayah gempa. Sendai dan Genkai memiliki empat unit reaktor yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Kyushi, sedangkan reaktor nuklir di Ikata dijalankan oleh Perusahaan Listrik Shikoku.

NRA juga memantau Shimane, sebuah pangkalan dengan dua unit reaktor yang dioperasikan oleh Perusahaan Listrik Chugoku. Reaktor ini terletak lebih jauh di pulau utama Honshu.

Ketakutan atas tenaga atom di Jepang telah mencapai tingkat tertingginya setelah terjadinya bencana gempa dan tsunami di Fukushima pada 2011 yang juga memicu kebocoran pada reaktor nuklir setempat.

Negara itu telah mengambil sejumlah langkah balik terhadap energi nuklir sejak bencana Fukushima yang menyebabkan penutupan seluruh reaktor yang ada. Mereka menonaktifkan reaktor pertama di Sendai pada Agustus setelah adanya pemadaman selama dua tahun, serta penutupan kedua terjadi di pangkalan yang sama pada Oktober.

Perdana Menteri Shinzo Abe dan sejumlah tokoh dalam industri terkait mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir tetap diperlukan untuk memotong anggaran bahan bakar, meskipun terjadi banyak penentangan dari masyarakat negara itu terkait penggunaan tenaga nuklir, bahkan setelah anggaran kelistrikan Jepang melonjak.

Baca juga artikel terkait GEMPA JEPANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Reporter: Putu Agung Nara Indra
Penulis: Putu Agung Nara Indra