Menuju konten utama

Badak Sumatera Jantan Terakhir di Malaysia Mati pada Usia 30 Tahun

Badak sumatera bernama Tam meninggal karena menderita gangguan hati dan ginjal selama beberapa waktu.

Badak Sumatera Jantan Terakhir di Malaysia Mati pada Usia 30 Tahun
Ilustrasi Badak.FOTO/IStockphoto

tirto.id - Badak sumatera jantan terakhir di Malaysia mati pada usia 30 tahun pada Senin (27/5/2019). Tam, nama badak tersebut sebelumnya hidup di cagar alam Sabah, Malaysia. Tam menderita gangguan hati dan ginjal selama beberapa waktu.

“Hati kami sangat sedih dengan meninggalnya spesies ini,” kata pihak WWF Malaysia, sebagaimana dikutip Aljazeera.

“Dengan matinya Tam, kita tinggal punya Iman, badak betina terakhir kita. Kiranya kematian Tam menggerakan hati orang, bahwa kehidupan alam liar kita butuh perlindungan,”

Tam ditemukan di area kebun sawit pada 2008, kemudian ditangkap dan dikirim ke Cagar Alam Tabin, Sabah, Malaysia. Tam direncanakan akan dikawinkan dengan dua badak betina, Puntung dan Iman pada 2011 dan 2014, tetapi keduanya gagal.

Puntung meninggal pada 2017 karena kanker dan Iman masih merupakan satu-satunya badak yang tersisa di cagar alam tersebut. Sekitar 80 badak Sumatra dikabarkan masih ada di alam liar, paling banyak di Pulau Sumatera, tempat asal spesies tersebut, National Geographic melansir.

Sisanya tersebar di Pulai Kalimantan, Indonesia. Kelangkaan spesies ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya isolasi dan pengurangan habitat spesies tersebut. Selain itu, badak betina dapat mengembangkan cysts dan fibroids dalam sistem reproduksi mereka jika mereka terlalu lama tidak kawin.

Iman mengalami hal tersebut sehingga ia gagal berkembang biak, sedangkan Puntung tidak mampu mengembangkan embrio di rahimnya karena kerusakan sel yang diakibatkan oleh jerat pemburu dan keguguran di alam liar.

WWF Malaysia melalui akun Facebook menyebut, “Jika kita tidak berhati-hati, badak Sumatera akan menjadi langka dalam pengawasan kita. Seperti halnya harta kita di alam liar, seperti gajah, macan tutul mendung, banteng, dan trenggiling juga akan mengalami nasib yang sama jika kita tidak melindungi mereka sekarang.”

Populasi badak sumatera menyusut sebanyak 70 persen selama satu dekade terakhir. Mayoritas badak sumatera tinggal di area isolasi di Indonesia, seperti Way Kambas. Bukit Barisan Selatan, Pegunungan Kerinci, dan sebagian di Pulau Kalimantan memiliki sedikit populasi alam liar.

Badak sumatera merupakan badak dengan populasi paling sedikit di antara jenis badak lainnya. Badak sumatera betina melahiran satu bayi setiap 3 hingga 5 tahun.

Baca juga artikel terkait BADAK SUMATERA atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra