Menuju konten utama

Surat Al Ikhlas Latin dan Artinya: Terjemahan per Ayat & Kandungan

Surat Al Ikhlas latin dan artinya beserta tulisan arab adalah sebagai berikut. Kapan waktu yang tepat membaca surat Al Ikhlas?

Surat Al Ikhlas Latin dan Artinya: Terjemahan per Ayat & Kandungan
Warga membaca Al Quran di Masjid Agung Suhada, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/4/2020). ANTARA FOTO/Akbar Tado/wsj.

tirto.id - Surat Al Ikhlas latin dan artinya beserta tulisan arab berikut dapat menjadi rujukan untuk bacaan sehari-hari atau panduan hafalan. Di antara surah-surah pendek dalam Al-Quran, bacaan surat Al Ikhlas ayat 1-4 termasuk yang paling mudah dihafalkan.

Bacaan surat Al Ikhlas dan artinya pun bisa menjadi bahan perenungan yang menguatkan iman kepada Allah SWT. Terjemahan surah Al Ikhlas di bawah ini sudah merujuk pada arti dalam mushaf terbitan Kementerian Agama RI.

Surat Al Ikhlas adalah surah ke-112 dalam Al-Quran. Surat Al-Ikhlas terdiri dari 4 ayat dan termasuk surah Makkiyah (diturunkan di Kota Mekkah).

Surat Al Ikhlas menjelaskan tentang ketauhidan dengan menunjukkan sifat Allah Yang Maha Esa. Kandungan surah Al Ikhlas itu sudah tercermin sejak ayat pertamanya yang berbunyi: "qul huwallāhu aḥad."

Bacaan Surat Al Ikhlas Latin dan Artinya

Berikut bacaan surah Al Ikhlas tulisan latin, bahasa Arab, beserta terjemahannya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

1. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

-Tulisan latin: qul huwallāhu aḥad

-Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Dialah Allah Yang Maha Esa'."

2. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

-Tulisan latin: allāhuṣ-ṣamad

-Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu."

3. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

-Tulisan latin: lam yalid wa lam yūlad

-Artinya: "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan"

4. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

-Tulisan latin: wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

-Artinya: "serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-NYA."

Surat Al Ikhlas Membahas tentang Apa?

Surah al-Ikhlas berisi tentang penegasan kemurnian keesaan Allah sekaligus membantah semua jenis bentuk kemusyrikan. Kandungan surat Al Ikhlas yang paling utama adalah penegasan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamai Allah SWT.

Surah Al Ikhlas dibuka dengan ayat yang menegaskan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah tuhan yang Maha Esa. Mengutip tafsir tahlili yang dilansir laman Kemenag RI, melalui ayat ini, Allah memerintahkan pada Nabi Muhammad agar menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya.

Maka, ayat pertama surah Al-Ikhlas pun menerangkan bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa. Artinya Allah tidak tersusun dan tidak berbilang. Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun. Keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya, dan Maha Esa pada perbuatan-Nya.

Sementara itu, Surat Al Ikhlas ayat ke-2 berisi tentang penjelasan sifat Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan untuk meminta segala sesuatu.

Maksud dari Surah Al Ikhlas ayat 2 itu ialah bahwa Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia Maha Pencipta, Mahakaya, dan Mahakuasa. Dia tidak memerlukan yang lain. Hal itu berbeda dengan semua makhluk yang bergantung kepada-Nya.

Kemudian Surat Al Ikhlas ayat 3 menerangkan pula sifat Allah, yakni "tidak beranak dan diperanakkan." Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak beranak; tidak ada yang sejenis dengan Allah. Selain itu, Allah tidak diperanakkan karena Dia kekal dan tidak bermula.

Surat Al Ikhlas ditutup dengan ayat ke-4 yang menerangkan bahwa Allah tidak sama atau tidak setara dengan segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Artinya, tidak ada sesuatu yang setara dengan Allah, baik dari segi zat, sifat, maupun tindakan-Nya.

Kapan Waktu yang Tepat Membaca Surat al-Ikhlas?

Surat Al Ikhlas dianjurkan untuk dibaca tiap hari mengingat keutamaannya yang tinggi. Dinukil dari buku Keutamaan Al-Qur'an dalam Kesaksian Hadis: Penjelasan Seputar Keutamaan Surah dan Ayat Al-Qur'an (2012) terbitan Kementerian Agama RI, sejumlah hadis menerangkan beberapa waktu yang dianjurkan untuk membaca surah Al-Ikhlas.

Berikut beberapa waktu yang tepat untuk membaca surat Al Ikhlas:

1. Dibaca pada waktu malam

Rasulullah SAW pernah menganjurkan Surah Al-Ikhlas dibaca setiap satu malam karena derajatnya sama dengan mengkhatamkan sepertiga dari Al-Quran. Anjuran ini bersumber dari hadis sahih yang artinya sebagai berikut:

"Abu Darda′ menceritakan bahwa Nabi Sallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Bukankah akan sulit bagi kalian jika membaca sepertiga Al-Qur’an dalam satu malam?' Para sahabat bertanya bagaimana cara beliau membaca sepertiga Al-Qur’an. Nabi Sallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab: 'Qul huwallāhu ahad[un] (Surah al-Ikhlās) sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an'." (Riwayat Muslim).

2. Dibaca ketika sholat, setelah al-fatihah dan sebelum membaca surah lain

Waktu lainnya yang dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ikhlas adalah ketika Sholat. Surah Al-Ikhlas dianjurkan agar dibaca setelah membaca Al-Fatihah dan sebelum membaca surah lain ketika sedang sholat.

Anjuran ini bersumber dari hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dari Anas bin Malik. Dalam hadits itu, Anas bin Malik bercerita: "Ada seorang laki-laki dari golongan sahabat Ansar menjadi imam salat mereka di masjid Quba′. Dia membaca surah Al-Qur’an dalam salat dan membuka bacaannya dengan Qul huwallāhu ahad[un] (Surah al-Ikhlās) hingga selesai, lalu dia mengikutinya dengan surah lain. Begitu dia melakukannya dalam tiap rakaat."

Dalam hadits yang sama, diceritakan bahwa sejumlah sahabat sempat mempertanyakan hal tersebut. Namun, sahabat yang menjadi imam sholat tadi tetap bersikukuh dengan keputusannya. Hal ini lantas ditanyakan oleh sejumlah sahabat kepada Nabi Muhammad SAW.

"Nabi pun bertanya, 'Wahai Fulan, apa yang menyebabkan dirimu tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh teman-temanmu, dan apa yang mendorongmu untuk membaca surah ini dalam tiap rakaat?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, aku menyukainya.' Rasulullah pun kemudian menimpali, 'Rasa sukamu akan menjadikanmu masuk surga'." (HR. at-Tirmidzī).

3. Dibaca setiap pagi dan sore

Dalam hadits lainnya juga diterangkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan surat Al-Ikhlas dibaca 3 kali pada setiap pagi dan sore, bersama dengan Surah al-Falaq dan Surah an-Nas.

Dalam hadits hasan riwayat dari Mu‘āz bin ‘Abdullāh itu, disebutkan Rasulullah bersabda:

"[Bacalah] Qul huwallāhu ahad dan Surah Mu‘awwizatain (Surah al Falaq dan Surah an-Nas) pada pagi dan sore hari sebanyak 3 kali, niscaya itu akan mencukupi segala sesuatu untukmu." (Riwayat Ahmad)

4. Dibaca ketika sholat witir

Surat Al-Ikhlas termasuk salah satu surah yang rutin dibaca oleh Rasulullah ketika sholat Witir. Hal ini bersumber dari hadits berikut:

"Abdurrahmān bin Abzā menceritakan bahwa Rasulullah salat Witir dengan membaca Sabbihisma rabbikal-a‘lā (Surah al-A‘lā), Qul yā′ayyuhal-kāfirūn[a] (Surah al-Kāfirūn), dan Qul huwallāhu ahad[un] (Surah al-Ikhlās), dan usai salam beliau membaca Subhānal-malikil-quddūs[i] sebanyak tiga kali." (Riwayat at-Tirmizī).

5. Dibaca pada rakaat kedua salat sunah qabliyyah Subuh

Anjuran waktu membaca surat Al-Ikhlas ini bersumber dari hadits berikut:

"Abu Hurairah meriwayatkan bahwa dalam dua rakaat salat sunah Fajar Rasulullah Sallallāhu ‘alaihi wa sallam membaca Qul yā ′ayyuhal-kāfirūn[a] (Surah al-Kāfirūn) dan Qul huwallāhu ahad[un] (Surah al-Ikhlās)." (Riwayat Muslim).

6. Dibaca ketika hendak menuju tempat tidur

Anjuran waktu membaca surat Al-Ikhlas ini bersumber dari hadits berikut:

"'Aisyah menceritakan bahwasanya setiap malam, ketika Nabi Sallallāhu ‘alaihi wa sallam beranjak menuju tempat tidur, beliau menghimpun kedua telapak tangannya, lalu meniupkannya dan membaca Qul huwallāhu ahad[un] (Surah al-Ikhlās), Qul a‘ūzu birabbilfalaq[i] (Surah al-Falaq), dan Qul a‘ūzu birabbin-nās[i] (Surah anNās). Kemudian sebisa mungkin beliau mengusapkan kedua telapak tangannya itu ke tubuh beliau yang dimulai dari kepala dan wajahnya, lalu ke bagian tubuh yang lain. Hal ini beliau lakukan sebanyak tiga kali." (Riwayat al-Bukhārī).

Keutamaan dan Manfaat Membaca Surat al-Ikhlas Setiap Hari

Terkait surah Al-Ikhlas, ada kisah menarik mengenai salah satu sahabat Nabi Muhammad yang bernama Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi. Ketika ia meninggal dunia, Rasulullah melakukan takziah ke rumahnya.

Alangkah kaget Nabi Muhammad ketika mengetahui bahwa ada ribuan malaikat yang turut serta mendoakan sahabat Muawiyah. Bahkan, karena banyaknya malaikat yang datang, membuat cahaya matahari mampu tertutupi hingga suasana menjadi redup.

Seperti dijelaskan KH Mochammad Djamaluddin Ahmad dalam artikel "Ini Keistimewaan Zikir Surat Al-Ikhlas" di laman nu.or.id, ternyata pada masa hidupnya Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi sering berzikir dengan membaca surah Al-Ikhlas.

Kala duduk, Muawiyah membaca Al-Ikhlas. Demikian pula ketika ia berdiri. Dalam situasi apa saja, sang sahabat ini juga selalu membaca surah Al-Ikhlas sebagai rutinitas untuk berzikir.

Sejumlah hadits shahih dan hasan juga menjelaskan banyak keutamaan dan manfaat membaca surat Al-Ikhlas.

Mengutip dari buku Keutamaan Al-Qur'an dalam Kesaksian Hadis: Penjelasan Seputar Keutamaan Surah dan Ayat Al-Qur'an (2012) terbitan Kementerian Agama RI, berikut sejumlah keutamaan dan manfaat membaca surat Al Ikhlas:

  • Membaca surah Al Ikhlas akan mendapat Syafa‘at berupa masuk surga (Hadis Sahih riwayat At-Tirmizi)
  • Membaca surah Al Ikhlas setara membaca sepertiga al-Quran (Hadis Sahih riwayat Bukhari dan Muslim)
  • Orang yang suka membaca Surat Al-Ikhlas akan dicintai Allah (Hadis Sahih riwayat Bukhari)
  • Menjadi pembebas dari api neraka bila dibaca 100 kali (Hadis hasan riwayat at-Tabrani)
  • Bila menjadi redaksi doa, niscaya Allah akan mengabulkannya (Hadis Sahih riwayat At-Tirmizi)
  • Membaca Al Ikhlas, An-Nas, Al Falaq sebanyak 3 kali tiap pagi-sore akan dicukupi kebutuhannya (Hadis hasan riwayat Ahmad).

Baca juga artikel terkait BACAAN SURAT PENDEK atau tulisan lainnya dari Beni Jo

Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Addi M Idhom