Menuju konten utama

Bacaan Shalawat Fatih dan Ibrahimiyah serta Keutamaannya

Bacaan shalawat Fatih dan salawat Ibrahimiyah serta keutamaan bila membacanya.

Bacaan Shalawat Fatih dan Ibrahimiyah serta Keutamaannya
Ilustrasi. foto/istockpphoto

tirto.id - Di antara amalan agung yang dapat dilakukan seorang muslim adalah dengan membaca dua salawat yang bernilai pahala besar.

Dua salawat kepada Nabi Muhammad SAW itu adalah salawat fatih dan salawat Ibrahimiyah.

Perintah salawat kepada Nabi Muhammad SAW tertera dalam Alquran surah Al-Ahzab ayat 56:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk nabi. Hai orang orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” (QS. Al-Ahzab [33]: 56).

Secara umum, pahala bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW diganjar balasan berkali lipat, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sepuluh kali,” (H.R. Muslim).

Terkait salawat fatih, terdapat keutamaan khusus sebagaimana dilansir dari NU Online, mengutip Syekh Al-Arif Al-Kubra dari kitab Perukunan Melayu (1979) sebagai berikut:

"Barang siapa membaca salawat ini [salawat fatih] seumur hidupnya sekali, niscaya ia dipelihara Allah SWT dari api neraka dan mewajibkan baginya husnul khatimah," (Hlm. 52).

Berikut lafal dari salawat fatih:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Bacaan latinnya: "Allāhumma shalli wa sallim wa bārik ‘alā sayyidinā muhammadinil fātihi limā ughliqa, wal khātimi limā sabaqa, wan nāshiril haqqā bil haqqi, wal hādī ilā shirātin mustaqīm [ada yang baca 'shirātikal mustaqīm']. Shallallāhu ‘alayhi, wa ‘alā ālihī, wa ashhābihī haqqa qadrihī wa miqdārihil ‘azhīm."

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah salawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan salawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”

Selain salawat fatih, seorang muslim juga dapat mengamalkan salawat Ibrahimiyah.

Salawat ini merupakan salawat yang amat populer karena biasanya dibaca di tiap duduk tasyahud dalam salat.

Keutamaan khusus membaca salawat Ibrahimiyah tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Barangsiapa yang membaca salawat ini [salawat Ibrahimiyah], maka aku bersaksi baginya di hari kiamat dengan kesaksianku, dan aku akan memberi syafaat baginya,” (H.R. Bukhari).

Dalam buku Mengungkap Rahasia 33 Shalawat Kepada Nabi SAW (2004) yang ditulis M. Ramli Husein Khalil menyebutkan bahwa sebagian ulama menyatakan bahwa jika seorang muslim membaca salawat ini sebanyak 1000 kali, maka dia akan bertemu dengan Nabi Muhammad SAW di akhirat.

Berikut lafal salawat Ibrahimiyah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad kama shallaita 'ala ibrahim wa 'ala ali ibrahim wa baarik 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad kama baarakta 'ala ibrahim wa 'ala ali ibrahim fil 'alamiina innaka hamiidun majiid"

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

Baca juga artikel terkait SHALAWAT NABI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno