Menuju konten utama
Cara Membaca Al-Quran

Bacaan Isymam dalam Al Quran: Pengertian & Hukum Tajwidnya

Berikut ini bacaan isymam dalam Al-Quran, cara membaca, dan hukumnya dalam ilmu tajwid. Apa contoh isymam dalam Al-Quran?

Bacaan Isymam dalam Al Quran: Pengertian & Hukum Tajwidnya
Ilustasi Al-Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Salah satu bacaan garib dalam Al-Quran adalah isymam. Cara membacanya adalah dengan memonyongkan bibir, seakan-akan membaca harakat dammah. Namun, bunyi ayatnya tetap sama seperti biasa. Hanya ada satu contoh isymam dalam Al-Quran. Lantas, apa pengertian dan hukum tajwidnya.

Meskipun sudah ada aturan baku terkait cara membaca Al-Quran melalui ilmu tajwid, namun ada juga pengecualian yang menyalahi kaidah tersebut. Pengecualian ilmu tajwid ini dikenal dengan bacaan-bacaan garib dalam Al-Quran.

Dalam bahasa Arab, garib artinya jarang, aneh, atau tersembunyi. Dalam hal ini, bacaan garib sangat jarang ditemui dan hanya ada sesekali dalam Al-Quran.

Di antara jenis-jenis bacaan garib, ada istilah isymam yang merupakan pengecualian dalam ilmu tajwid. Ia dibahas dengan hukum tersendiri dan hukumnya wajib dilafalkan sesuai aturan yang ditetapkan Al-Quran.

Sebagai misal, ada hukum bacaan garib yang mengubah bunyi huruf ra (رَ) yang kemudian harus dilafalkan dengan bunyi "re". Istilahnya adalah imalah. Pembacaan demikian dilakukan karena dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW melalui jalur riwayat Hafs.

Hukum bacaan garib merupakan bagian dari ilmu tajwid, tata cara membaca Al-Quran. Sebab, ayat-ayat Al-Quran memiliki kaidah cara membaca tersendiri yang berbeda dari bahasa Arab pada umumnya.

Bagaimanapun juga, tilawah Al-Quran termasuk dalam ibadah mulia dalam Islam. Sebagaimana ibadah-ibadah yang lain, ada aturan-aturan yang harus dipatuhi. Demikian juga mengenai bacaan isymam, ada aturan-aturan yang harus ditaati agar pembacaan Al-Quran menuai pahala di sisi Allah SWT.

Pengertian Isymam dan Contohnya dalam Al-Quran

Dalam bahasa Arab, isymam artinya menggabungkan, memadukan, atau mencampurkan. Pengertiannya dalam ilmu tajwid adalah mencampurkan bunyi huruf dammah pada sukun dengan memoncongkan bibir (tanpa mengeluarkan bunyi dammah dengan jelas), sebagaimana dikutip dari Al-Quran Hadis (2020) yang ditulis Nismatul Khoiriyah.

Pembahasan isymam ini tertuang dalam jenis qiraat Hafs, salah satu jalur riwayat tilawah Al-Quran yang selama ini banyak beredar di masyarakat.

Contoh isymam hanya ada satu dalam Al-Quran, yakni pada surah Yusuf ayat 11 sebagai berikut:

قَالُوا۟ يَٰٓأَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَ۫نَّا عَلَىٰ يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُۥ لَنَٰصِحُونَ

Bacaan latinnya: "Qālụ yā abānā mā laka lā ta`mannā 'alā yụsufa wa innā lahụ lanāṣiḥụn"

Artinya: "Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya," (QS. Yusuf [12]: 11).

Lafal isymam pada ayat di atas terletak pada lafal: لَا تَأْمَنَّا (Dibaca: La ta'manna).

Bacaan garib isymam tidak terdengar melalui bunyi (atau jika memang ada sangat samar), namun ditunjukkan dengan cara membacanya yang agak monyong.

Bunyinya nyaris mirip seperti biasa, namun bibir agak dimoncongkan seperti membaca harakat dammah. Hal itu disebabkan asal katanya adalah "Laa Ta’manunna", namun bunyi "U" dalam kata tersebut dihilangkan.

Langkah-langkah membaca lafal isymam لَا تَأْمَنَّا di atas adalah sebagai berikut:

  1. Baca nun sukun مَنْ "man" seperti biasa.
  2. Moncongkan bibir, kemudian satukan. Cara memoncongkan bibir ini seperti ketika Anda mengucapkan huruf nun berharakat dammah. Isyarat moncong bibir ini seakan-akan membaca harakat dammah (inilah yang dinamakan bacaan isymam)
  3. Posisikan mulut seperti sediakala seperti saat akan mengucapkan nun berharakat fathah biasa.
  4. Terakhir, ucapkan "na" seperti biasa.

Baca juga artikel terkait BACAAN GHARIB atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom