Menuju konten utama

Doa Malam 1 Suro: Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah

Bagaimana bacaan doa malam 1 Suro, atau juga bacaan doa awal dan akhir tahun hijriah, 1 Muharram?

Doa Malam 1 Suro: Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah
Ilustrasi Hikayat Doa. tirto.id/Nadya

tirto.id - Bagaimana bacaan doa malam 1 Suro, atau juga bacaan doa awal dan akhir tahun hijriah, 1 Muharram?

Tahun baru Islam 2022 yang bertepatan dengan 1 Muharram 1444 H akan jatuh pada tanggal 30 Juli 2022.

Hal ini tercantum dalam SKB 3 Menteri Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.

Dalam SKB tersebut, tanggal 30 Juli mendatang masuk dalam daftar hari libur nasional karena bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 H.

Muharam mendapat julukan "bulan Allah" (syahrullah) dan merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Bulan Muharam juga dikenal sebagai bulan bersejarah bagi nabi-nabi.

Bulan pertama dalam hitungan kalender Qamariyah ini terdapat anjuran amalan sunah, di antaranya adalah puasa dan memperbanyak sedekah.

Doa akhir tahun sudah bisa dilantunkan pada Jumat malam hingga Sabtu petang. Sementara Sabtu malam adalah momen pembacaan doa awal tahun.

Dalam Ini Doa Rasulullah SAW di Awal Tahun yang ditulis Alhafiz K disebutkan bacaan lengkap doa-doa menyambut Tahun Baru umat muslim ini.

Bacaan Doa Malam 1 Suro: Doa Akhir Tahun

Doa ini dicantumkan oleh Sayid Utsman bin Yahya dalam karyanya Maslakul Akhyar sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku.

Doa Malam Satu Suro: Bacaan Doa Awal Tahun

Berikut ini doa Rasulullah SAW di awal tahun seperti disebutkan Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.

Amalan di Bulan Muharram

Amalan sunah yang diutamakan di bulan Muharram adalah berpuasa. Selain itu, Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, maka mengawali tahun baru dengan ibadah puasa sangatlah dianjurkan.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim).

Pada bulan Muharram, kita mengenal istilah puasa Tasu'a dan puasa Asyura. Puasa Tasu'a dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura dilaksanakan di tanggal 10 Muharram.

Dari ibnu Abbas ra. Ia berkata, "Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para Sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah SAW bersabda: Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan." (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, disunahkannya puasa Tasu'a bersama-sama dengan puasa Asyura adalah agar ibadah tersebut tidak menyamai ibadah orang Yahudi.

Sedangkan puasa Asyura memiliki beberapa keutamaan sebagai berikut:

Puasa Asyura merupakan satu dari empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.

Dari Hafshoh ia berkata, "Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW, yaitu puasa Asyura tanggal 10 dan puasa tiga hari setiap bulan serta shalat dua rakaat sebelum subuh." (HR.Ahmad dan an-Nasai).

Puasa Asyura dapat menghapus dosa yang lalu

Dari Qotadah ra berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau menjawab: puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang. Dan beliau ditanya lagi tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: puasa Asyura dapat menghapus dosa yang lalu." (HR. Al-Jama’ah, kecuali Al-Bukhari dan At-Tirmidzi).

Baca juga artikel terkait MUHARAM atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH