Menuju konten utama

Axelsen Didenda BWF karena Warna Jersey di Final All England 2020

Viktor Axelsen dikenai denda sebesar 250 euro oleh BWF karena melanggar aturan warna seragam di final All England 2020.

Axelsen Didenda BWF karena Warna Jersey di Final All England 2020
Pebulutangkis tunggal putra Denmark Viktor Axelsen. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.

tirto.id - Juara sektor tunggal putra turnamen badminton All England Open 2020, Viktor Axelsen, didenda 250 euro (Rp4,4 juta) oleh Federasi Badminton Dunia (BWF). Atlet 26 tahun berkebangsaan Denmark itu terbukti melanggar aturan warna jersey (seragam) yang ia kenakan saat laga final.

Dalam pertarungan puncak yang dihelat hari Minggu (15/3/2020) di Arena Birmingham, Inggris, tersebut, Axelsen memilih warna seragam serba putih, sama persis dengan yang dikenakan sang rival asal Taiwan, Chou Tien Chen.

Axelsen dianggap melanggar regulasi BWF yang mengharuskan pemain mengenakan warna jersey berbeda dari sang lawan. Oleh karena Chou Tien Chen menduduki peringkat unggulan yang lebih tinggi dari Axelsen, maka wakil Taiwan itu memiliki hak memilih warna kostum terlebih dulu.

Meskipun mengaku tak keberatan dengan denda yang wajib ia bayarkan, namun Axelsen berdalih jika sepanjang turnamen ia selalu memilih warna jersey putih. Pilihan warna tersebut juga terkait dengan tema sponsor yang ia miliki.

"Saya melakukan itu karena telah bermain menggunakan warna jersey putih sepanjang turnamen. Saya juga tahu betapa pentingnya bagi sponsor yang tampil dengan tema ini," ujar Axelsen kepada TV2 Sport Denmark yang dilansir The Star, Minggu (29/3/2020).

Peraih medali emas Kejuaraan Dunia 2017 itu menilai aturan BWF terkesan agak konyol, terlebih jika ia harus kena sanksi. Axelsen juga coba membandingkan dengan regulasi ajang tenis Wimbledon yang mengharuskan semua pemain mengenakan warna putih.

"Saya pikir aturannya agak konyol. Saya tidak melihat cukup alasan kenapa kami harus dihukum. Orang-orang di rumah (menonton siaran televisi) di ruang keluarga, tentu bisa melihat siapa yang orang Denmark," ujar Axelsen.

"Saya pikir semua pemain harus mengenakan pakaian putih seperti Wimbledon (kejuaraan tenis). Itu bagus dan terlihat keren," imbuhnya.

Di final, Axelsen menumbangkan Chou Tien Chen lewat pertarungan straight game 21-13 dan 21-14, dalam tempo 46 menit.

Pebulutangkis peringkat 4 dunia ini juga berhasil mengakhiri puasa gelar tunggal putra Denmark di ajang All England yang telah berlangsung selama 21 tahun.

Baca juga artikel terkait ALL ENGLAND OPEN 2020 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya