Petrik Matanasi

Petrik Matanasi

Indeks Tulisan

Obat Kuat Para Raja
Gaya hidup
Selasa, 29 Nov 2016

Obat Kuat Para Raja

Seorang raja di masa lalu, setidaknya punya empat istri utama, belum termasuk selir. Karena itu, aktivitasnya menikmati surga dunia membutuhkan topangan dari obat-obat kuat. Apa saja?
Rohingya dan Sejarah Masuknya Islam di Myanmar
Politik
Kamis, 24 Nov 2016

Rohingya dan Sejarah Masuknya Islam di Myanmar

Persoalan Rohingya berakar pada sejarah panjang. Islam di Myamnar sudah berusia seribu tahun. Muslim di Myanmar sesungguhnya bukan hanya etnis Rohingya saja.
Skandal Asusila Orang Belanda di Zaman Kolonial
Gaya hidup
Kamis, 24 Nov 2016

Skandal Asusila Orang Belanda di Zaman Kolonial

Meski orang-orang Eropa dianggap sebagai orang-orang terhormat di Indonesia pada masa kolonial, namun ada juga orang berdarah Eropa yang bekerja dalam dunia prostitusi, atau setidaknya dunia yang tak mau dibicarakan oleh orang Eropa sendiri.
Mengapa Banyak Prostitusi di Dekat Rel Kereta Api?
Humaniora
Selasa, 22 Nov 2016

Mengapa Banyak Prostitusi di Dekat Rel Kereta Api?

Banyak sekali kawasan prostitusi di tanah Jawa berada di dekat rel kereta api. Bagaimana sejarah prostitusi di dekat rel?
Bahaya (Pasal) Dukun Santet
Hukum
Minggu, 20 Nov 2016

Bahaya (Pasal) Dukun Santet

Dukun santet akan menjadi (pelaku) kriminal dalam KUHP terbaru. Isu dukun santet kerap membuat tertuduh jadi kambing hitam dalam situasi krisis politik.
Narkoba Paling Mahal dan Paling Legendaris
Gaya hidup
Kamis, 17 Nov 2016

Narkoba Paling Mahal dan Paling Legendaris

Narkoba mahal ini, di masa lalu pernah digunakan para pesohor dunia. Obat ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Albert Hoffman melalui penelitian yang dimulainya sejak 16 November 1938.
Abang Tokoh Islam, Adik Pendeta Kristen
Humaniora
Rabu, 16 Nov 2016

Abang Tokoh Islam, Adik Pendeta Kristen

Tak hanya Andi Analta Amir yang punya adik beragama Kristen seperti Ahok, meski hanya adik angkat saja. Haji Agus Salim dan Buya Hamka pun punya adik yang memilih jadi pengikut Kristus.
Mereka Dipenjara Karena Didakwa Menista Agama
Humaniora
Rabu, 16 Nov 2016

Mereka Dipenjara Karena Didakwa Menista Agama

Ahok adalah kasus mutakhir dugaan penistaan agama. Delik penistaan agama telah memenjarakan beberapa nama, termasuk nama-nama populer. Nyaris tak ada yang lolos.
Hikayat Bom Molotov
Humaniora
Selasa, 15 Nov 2016

Hikayat Bom Molotov

Sejak Perang Dunia II nama molotov sudah dilekatkan pada peledak ini. Pejuang kemerdekaan Indonesia pun memakainya. Kini memakan korban tak berdosa.
Orang-Orang Tionghoa di Singkawang
Humaniora
Selasa, 15 Nov 2016

Orang-Orang Tionghoa di Singkawang

Sejarah Singkawang tak lepas dari Kesultanan Sambas, penambang Tionghoa dan emas. Setelah orang-orang Tionghoa ditekan pemerintah Belanda dan emas menurun, Singkawang berkembang.
Rapat Koboi Untuk Memilih Panglima Tentara
Humaniora
Senin, 14 Nov 2016

Rapat Koboi Untuk Memilih Panglima Tentara

Soedirman terpilih sebagai Panglima TKR dalam situasi yang khas revolusi. Serba genting, tergesa-gesa, dan banyak faksi. Ia satu-satunya panglima tentara yang dipilih melalui voting.
Hantu Komunisme yang Masih Saja Ditakuti
Politik
Senin, 14 Nov 2016

Hantu Komunisme yang Masih Saja Ditakuti

Sejak zaman kolonial, komunis sudah dianggap meresahkan. Akibatnya muncul pasal karet yang tak hanya menjerat komunis, tapi juga kaum pergerakan nasionalis.
Darurat Museum di Indonesia
Humaniora
Minggu, 13 Nov 2016

Darurat Museum di Indonesia

Museum sebagai sarana menjaga warisan alam, budaya, dan kemanusian di Indonesia secara kuantitas dan kualitas masih terbatas. Butuh pendekatan baru dalam menjaga dan menghadirkan museum, bisa belajar dari negara lain atau museum-museum swasta di dunia.
Persahabatan Lintas Ideologi: Natsir, Kasimo, dan Leimena
Humaniora
Jumat, 11 Nov 2016

Persahabatan Lintas Ideologi: Natsir, Kasimo, dan Leimena

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah di-bully netizen karena dianggap membela Ahok. Padahal dulu, politikus Indonesia yang berbeda agama dan ideologi bisa tetap bersahabat. Contohnya adalah persahabatan antara Natsir, Kasimo, dan Leimena.
Inggris Ngamuk dan Republik Remuk dalam Pertempuran Surabaya
Indepth
Kamis, 10 Nov 2016

Inggris Ngamuk dan Republik Remuk dalam Pertempuran Surabaya

Perbandingan jumlah pejuang Surabaya dengan pasukan Sekutu mencapai empat banding satu. Namun, jumlah korban Indonesia mencapai 5 persen dari keseluruhan pejuang, sedangkan Inggris "hanya" kehilangan 1 persen tentaranya. Tetapi, dalam angka  1 persen itu sudah termasuk dua orang jenderal.
Usaha Mempertahankan Surabaya Tanpa Komandan Terlatih
Humaniora
Rabu, 9 Nov 2016

Usaha Mempertahankan Surabaya Tanpa Komandan Terlatih

Tanpa persenjataan memadai, juga dengan para pejuang yang mayoritas tidak terlatih, para pejuang Surabaya mencoba mempertahankan Surabaya dari agresi Sekutu. Koordinasi yang buruk mempersulit para pejuang Indonesia mempertahankan Surabaya. Apalagi tidak ada satu pun pemimpin pasukan yang benar-benar terlatih berperang.
(Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana
Humaniora
Rabu, 9 Nov 2016

(Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana

Proklamasi 17 Agustus 1945 tak bisa dilepaskan dari peran Wikana dan pemuda lain yang mendesak golongan tua untuk segera menyatakan kemerdekaan.
Legenda Hijau Hitam Mahasiswa Islam
Politik
Rabu, 9 Nov 2016

Legenda Hijau Hitam Mahasiswa Islam

Berdiri tidak lama dari kemerdekaan Indonesia, HMI telah menjelma menjadi organisasi mahasiswa yang besar dan kuat. Akarnya sudah menancap di berbagai institusi pemerintahan, legislatif dan yudikatif. Melewati berbagai krisis sejarah bangsa, HMI sering mendapat sorotan karena kerap membuat kericuhan.
Agar Indonesia Berjaya di Udara Melalui Sukhoi
Teknologi
Selasa, 8 Nov 2016

Agar Indonesia Berjaya di Udara Melalui Sukhoi

Meski rangking Indonesia tertinggi di Asia Tenggara versi Globar Fire Power, namun perkara di udara, jika dilihat luasnya wilayah Indonesia bisa dibilang lemah. Itulah mengapa jumlah pesawat militer Indonesia ditambah pelan-pelan.
Siapa Bilang Presiden Tak Pernah Menemui Demonstran?
Politik
Senin, 7 Nov 2016

Siapa Bilang Presiden Tak Pernah Menemui Demonstran?

Sejarah mencatat Sukarno dan Abdurahman Wahid alias Gus Dur adalah presiden sipil yang berani. Tak hanya menemui para pendemo, tapi juga menolak kemauan demonstran. Siapa lagi presiden yang pernah bersedia menerima para demonstran? Apakah Soeharto pernah menemui tukang demo?