Menuju konten utama

Aturan Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah dan Contoh Penyusunannya

Terdapat sejumlah aturan penulisan laporan penelitian yang harus dipatuhi oleh peneliti saat menulis hasil riset.

Aturan Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah dan Contoh Penyusunannya
Ilustrasi penelitian. FOTO/iStock Photo

tirto.id - Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis secara sistematis, metodologis dan juga konsisten, serta bertujuan mengungkapkan kebenaran mengenai fakta-fakta yang terjadi dan mencari solusi atas masalah yang ada.

Maka itu, penelitian identik dengan metode ilmiah, yakni cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, demikian dikutip dari modul sosiologi, Meneliti Itu Mudah (2017), terbitan Kemdikbud. Metode ilmiah menjadi terminologi paling penting dalam penelitian.

Setidaknya ada tiga syarat suatu penelitian disebut ilmiah. Ketiganya adalah logis atau rasional, yakni masuk akal dan bisa dinalar oleh manusia; empiris atau menggunakan cara-cara yang dapat diamati oleh orang lain dengan panca indera manusia, dengan kata lain obyektif; dan sistematis atau melalui proses dan langkah-langkah bersifat logis.

Sedangkan dalam buku Metode Penelitian Sosial (2009: hlm 6), Bungaran Antonius Simanjuntak menerangkan bahwa sebagian besar ahli riset berpendapat bahwa penelitian adalah upaya mencari sesuatu yang baru dari yang telah ada. Sementara sesuatu itu merupakan fakta-fakta yang berguna untuk dianalisis demi menemukan suatu gagasan baru, pola, atau dasar untuk keputusan.

Dengan demikian, penelitian merupakan aplikasi metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran atau usaha sistematis demi memperoleh pengetahuan baru.

Mengutip lagi penjelasan Bungaran, aktivitas penelitian bisa diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yang di antaranya: riset kepustakaan; riset lapangan; riset laboratorium; experimental research; dan explanatory research; serta lain sebagainya.

Aturan Penulisan Laporan Penelitian

Proses penelitian secara umum, termasuk di bidang ilmu sosial, setidaknya harus melewati tujuh tahapan. Sebagaimana diterangkan di buku Panduan Pelaksanaan Penelitian Sosial (2019: hlm 4), sejumlah langkah dalam kegiatan penelitian ilmiah ialah:

  • merumuskan dan mengidentifikasi masalah;
  • melakukan studi kepustakaan;
  • merumuskan konsep, hipotesis, dan variabel;
  • menentukan model dan desain penelitian;
  • menentukan metode pengumpulan data, dan lantas mengumpulkan data;
  • menyusun, menganalisis, dan menafsirkan data;
  • membuat kesimpulan dan rekomendasi;
  • membuat laporan penelitian.

Berdasarkan 7 tahapan di atas, penulisan laporan penelitian merupakan fase paling akhir dari proses riset. Sementara dalam proses penulisan laporan penelitian, setiap peneliti harus mengikuti aturan dan sistematika yang sudah diatur dalam penyusunan karya ilmiah.

Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting. Melalui penyusunan laporan penelitian yang tepat dan sesuai ketentuan baku ilmiah, hasil riset dapat dibaca oleh masyarakat dan terdokumentasikan dengan baik. Hasil riset yang terdokumentasikan itu bisa diuji kembali atau dikembangkan dalam penelitian lainnya.

Sejumlah aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

  • Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.
  • Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang.
  • Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
  • Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
  • Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.
  • Menggunakan teknik notasi ilmiah
  • Teknik notasi ilmiah menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka (bibliografi).
  • Laporan harus objektif, atau mengungkapkan hasil apa adanya dan tidak mengada-ada.
  • Laporan harus sistematis, atau sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
  • Laporan harus jelas, atau mengungkapkan sesuatu secara jernih.
  • Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.
  • Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasar argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat.

Contoh Penyusunan Laporan Penelitian

Contoh penyusunan laporan penelitian secara sederhana bisa terdiri atas 5 bab pembahasan, yakni Pendahuluan; Kajian Pustaka; Metode Penelitian; Hasil Penelitian dan Pembahasan; Kesimpulan. Di akhir laporan, peneliti harus mencantumkan daftar pustaka yang menjadi rujukan.

Keterangan singkat mengenai isi dari setiap bab bisa dicermati di bawah ini.

1. Bab Pendahuluan

Isinya merupakan hal-hal umum yang dijadikan landasan penelitian. Bab Pendahuluan juga perlu memuat penjelasan yang bisa menjadi pengantar untuk pembaca sebelum memahami isi laporan. Pengantar itu dapat berupa orientasi atau perspektif umum dalam laporan penelitian.

Bab Pendahuluan ini umumnya terdiri atas sejumlah subbab, yakni:

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian.

2. Bab Kajian Pustaka

Bab Kajian Pustaka umumnya berisi penjelasan soal teori-teori serta hasil-hasil riset terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa.

Berdasarkan analisis terhadap kajian pustaka tersebut, peneliti pun dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan variabel penting dan hubungan antarvariabel tersebut.

3. Bab Metode Penelitian

Penelitian harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Sejumlah metode penelitian ilmiah yang kerap digunakan di antaranya adalah deskriptif, komparatif, eksperimen, kualitatif, kuantitatif dan lain sebagainya.

Bab ini juga perlu memuat penjelasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini yang terpenting dalam laporan penelitian karena berisi temuan dari proses riset. Maka itu, dalam bab ini, peneliti harus menyajikan temuan dalam riset, analisis data dan pembahasannya. Adapun analisis dan pembahasannya harus sesuai dengan kerangka teori yang diterangkan dalam Bab 2.

5. Bab Kesimpulan

Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan penelitian. Selain itu, bab kelima ini juga bisa berisi saran dan rekomendasi peneliti.

Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari riset yang telah dilaksanakan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan.

Sementara saran dan rekomendasi bisa berupa usulan mengenai penelitian lebih lanjut pada topik yang sama. Saran pun dapat menggambarkan usulan peneliti mengenai solusi atas masalah yang ditemukan dalam penelitian.

6. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka berisi apa saja buku, makalah, artikel, dan sumber data lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai bagian dari isi laporan penelitian.

Hal-hal yang diinformasikan dalam penulisan daftar pustaka, meliputi: Nama pengarang; Tahun penerbitan; Judul dan subjudul (jika ada); Tempat penerbitan; Nama penerbit

Tata cara menulis daftar pustaka adalah sebagai berikut:

  • Jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan. Misalnya, Amin Santoso ditulis: Santoso, Amin.
  • Di belakang nama diberi tanda titik (.)
  • Nama gelar tidak perlu dicantumkan.
  • Tahun terbit buku diakhiri tanda titik (.)
  • Judul buku dan subjudul (kalau ada) ditulis miring atau diberi garis bawah per kata dan diakhiri tanda titik (.)
  • Kota penerbit diakhiri tanda titik (.)
  • Nama penerbit buku diakhiri tanda titik (.)

Contoh daftar pustaka:

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Baca juga artikel terkait PENELITIAN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH