Menuju konten utama

Aturan Pemberian MPASI Dini untuk Bayi di Bawah Usia 6 Bulan

Aturan pemberian MPASI dini untuk bayi di bawah usia 6 bulan seperti yang dilakukan artis Shandy Aulia.

Aturan Pemberian MPASI Dini untuk Bayi di Bawah Usia 6 Bulan
Ilustrasi memberikan MPASI. foto/istockphoto

tirto.id - Beberapa waktu lalu, pemain film Shandy Aulia membagikan video pendek bersama sang putri, Claire Herbowo di akun Instagram pribadinya. Shandy mengungkapkan ia telah memutuskan untuk memberikan MPASI atau makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI) ke bayinya pada usia 4 bulan.

MPASI dini sendiri paling cepat diberikan paling awal saat bayi berusia sebelum akhir empat bulan (17 minggu) dan dilarang jika di bawah 4 bulan.

Dilansir dari laman Raisingchildren, tanda-tanda bayi mulai siap menerima MPASI seperti memiliki kontrol kepala dan leher yang baik, serta dapat duduk dengan tegak.

Selain itu, bayi juga menunjukkan minat pada makanan, misalnya dengan melihat apa yang ada di piring makan, menjangkau makanan, membuka mulut saat ditawarkan makanan dari sendok, dan bayi masih tampak lapar setelah mendapat porsi susu sehari penuh (delapan hingga 10 kali menyusui atau sekitar 32 ons susu formula).

Pemberian MPASI dini juga bisa dilakukan jika bayi memiliki kenaikan berat badan yang signifikan (berat lahir dua kali lipat) dan berat setidaknya 13 pound (sekitar 5,8 kg), dapat menutup mulut di sekitar sendok, dan dapat memindahkan makanan dari depan ke belakang mulut.

Kebanyakan bayi mulai menunjukkan tanda-tanda tersebut saat usianya sekitar enam bulan, tetapi tanda-tanda itu terjadi pada waktu yang berbeda untuk bayi yang berbeda. Meski begitu, tetap harus berkonsultasi terlebih dulu ke dokter.

Jika dokter telah menyetujui memberikan MPASI di usia 4 bulan, pilih waktu ketika bayi tidak lelah atau rewel. Posisikan bayi duduk di pangkuan orang tua atau di kursi bayi yang tegak dengan tali pengaman.

Pada usia 4 hingga 6 bulan, beri makan sebanyak dua kali, masing-masing dua hingga empat sendok makan.

Parents melaporkan, biasanya makanan pertama bayi adalah sedikit sereal yang diperkaya zat besi. Tingkat zat besi yang disimpan dalam rahim turun setelah lahir, dan bayi mencapai titik terendah sepanjang masa sekitar 9 bulan.

Itu sebabnya sereal dibentengi dengan zat besi dan menjadi makanan awal yang baik. Campurkan satu sendok teh sereal satu butir dengan empat hingga lima sendok teh ASI atau susu formula.

Tempatkan sendok di dekat bibir bayi, biarkan bayi mencium dan merasakannya. Jika sendok ditolak, tunggulah sebentar, kemudian coba lagi.

Sebagian besar makanan yang ditawarkan kepada bayi pada usia ini akan berakhir di dagu, bibir, atau nampan kursi bayi.

Karenanya orang tua perlu mengetahui agar jangan menambahkan sereal ke dalam botol bayi kecuali jika dokter memerintahkan untuk melakukannya. Hal ini dapat menyebabkan bayi menjadi kelebihan berat badan dan bayi tidak belajar cara makan makanan padat.

Babycenter menuliskan beberapa makanan untuk MPASI pemula di antaranya:

  • Sayuran yang dihaluskan (ubi, labu)
  • Buah bubur (apel, pisang, buah persik)
  • Daging bubur (ayam, babi, sapi)
  • Sereal semi-cair, diperkaya zat besi
  • Sejumlah kecil yogurt tanpa pemanis (tanpa susu sapi sampai usia 1 tahun)

Orang tua perlu juga membuat variasi MPASI seperti mencoba sayuran, buah, atau daging murni dengan bahan tunggal secara perlahan.

Cobalah satu makanan pada satu waktu dan tunggu beberapa hari sebelum mencoba sesuatu yang baru. Hal ini dapat mengidentifikasi makanan yang mungkin menyebabkan alergi pada bayi, demikian sebagaimana dilansir dari laman Kids Health.

Baca juga artikel terkait MPASI DINI atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno