Menuju konten utama

Atasi Corona, IMF & Bank Dunia Sediakan Dana Darurat Miliaran Dolar

Demi mengatasi meluasnya wabah virus corona, IMF dan Bank Dunia akan menyediakan dana darurat miliaran dolar Amerika.

Atasi Corona, IMF & Bank Dunia Sediakan Dana Darurat Miliaran Dolar
Dewan eksekutif IMF pada Rabu, 25 September 2019 secara resmi memilih Kristalina Georgieva dari Bulgaria untuk menjadi wanita kedua yang menjadi direktur pelaksana lembaga dengan 189 anggota itu. ANTARA/AFP

tirto.id - Demi mengatasi wabah virus corona COVID-19 yang semakin meluas, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia akan memberikan dana darurat kepada negara-negara anggota.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, penyakit akibat wabah corona telah menyebar dengan cepat dan berpengaruh langsung terhadap lebih dari sepertiga negara anggota.

“Ini bukan lagi masalah regional, ini adalah masalah global yang menyerukan respons global," kata Georgieva, Rabu (4/3/2020) di sebuah konferensi pers bersama dengan Presiden Kelompok Bank Dunia David Malpass seperti dilansir Antara, Kamis (5/3/2020).

Menurut Georgieva, sebanyak 50 miliar dolar AS akan diberikan oleh IMF melalui fasilitas pembiayaan darurat yang cepat pencairannya untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang, kemudian 10 miliar dolar AS dimaksudkan untuk mendukung anggota termiskin tanpa bunga.

“Sangat menantang bagi negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah dan kapasitas respons - menyerukan mekanisme koordinasi global untuk mempercepat pemulihan permintaan dan pasokan,” terangnya.

Ia menyatakan, prioritas nomor satu dalam hal respon fiskal, adalah memastikan pengeluaran terkait kesehatan di garis depan untuk melindungi kesejahteraan masyarakat, merawat yang sakit, dan memperlambat penyebaran virus.

Kedua adalah tindakan kebijakan makro-keuangan yang mungkin diperlukan untuk mengatasi guncangan penawaran dan permintaan.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah konferensi darurat Selasa (3/3/2020), para menteri keuangan Kelompok Tujuh (G7) dan gubernur bank sentral menegaskan untuk berkomitmen melakukan yang terbaik dalam mencegah COVID-19 terus menyebar.

“Mengingat dampak potensial COVOD-19 pada pertumbuhan global, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk menggunakan semua alat kebijakan yang tepat untuk pencapaian kuat, pertumbuhan berkelanjutan dan perlindungan terhadap risiko penurunan,” bunyi pernyataan itu.

Memperhatikan bahwa likuiditas yang memadai juga akan diperlukan untuk mengimbangi risiko stabilitas keuangan, ketua IMF pun menyambut baik pernyataan negara-negara industri G7 bahwa para menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang siap bekerja sama lebih lanjut dengan langkah-langkah tepat waktu dan efektif.

"Situasi ini berkembang dengan cepat dan kita harus siap untuk memberikan respons yang lebih kuat dan terkoordinasi jika kondisi mengharuskannya," tukas Georgieva.

Sementara itu, Bank Dunia juga telah mengumumkan akan memberikan paket awal hingga 12 miliar dolar AS dalam dukungan langsung untuk membantu negara-negara yang menghadapi dampak kesehatan dan ekonomi dari wabah COVID-19.

"Apa yang dilakukan Bank Dunia adalah bekerja untuk memberikan respons yang cepat dan fleksibel berdasarkan kebutuhan negara berkembang," kata Malpass pada konferensi pers yang dikutip Antara dari Xinhua.

Dukungan itu, ujar Malpass, akan mencakup pembiayaan darurat, saran kebijakan, dan bantuan teknis, serta akan memprioritaskan negara-negara termiskin dan mereka yang berisiko tinggi dengan kapasitas rendah.

Pada Februari, IMF telah merevisi turun pertumbuhan global 2020 menjadi 3,2 persen, 0,1 poin persentase lebih rendah dari proyeksi Januari. Turun di bawah level tahun lalu (2,9 persen) berarti lebih jauh menurunkan perkiraan pertumbuhan global.

Proyeksi pertumbuhan untuk Cina tahun ini juga akan lebih rendah dari perkiraan terbaru.

IMF mencatat, hal itu didorong sekitar 60 persen produksi telah dimulai kembali di Cina, dan lebih banyak kemajuan diharapkan dalam beberapa minggu ke depan.

"Tantangan terbesar kami saat ini adalah menangani ketidakpastian. Kami juga tahu bahwa itu (wabah) pada akhirnya akan mundur, tetapi kami tidak tahu seberapa cepat ini akan terjadi" kata Georgieva.

"Dalam skenario apa pun, pertumbuhan global pada 2020 akan turun di bawah level tahun lalu," tambahnya.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH