Menuju konten utama
Ketahanan Pangan

Asosiasi Pedagang Pasar Desak Pemerintah Turunkan Harga Kedelai

Tingginya harga kedelai tersebut, membuat ongkos produksi perajin tahu dan tempe membengkak.

Asosiasi Pedagang Pasar Desak Pemerintah Turunkan Harga Kedelai
Perajin tempe menunjukkan kacang kedelai saat melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Sentra Produksi Tempe, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

tirto.id - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar bisa menekan harga kedelai. Saat ini harga kedelai sudah tembus di angka Rp13.000 per kg.

Tingginya harga kedelai tersebut, membuat ongkos produksi perajin tahu dan tempe meningkat. Dampaknya harga jual kepada konsumen pun menjadi tinggi.

“Poinnya paling penting mendasar adalah bagaimana harga kedelai ini ditekan turun apakah pemerintah subsidi Rp1.000 atau bagaimana tidak tahu. Tapi penting untuk kita bisa menjaga harga tempe dan tahu itu bisa terjaga dengan baik,” kata dia kepada reporter Tirto, Jumat (7/10/2022).

Abdullah mengatakan, sejauh ini pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan beberapa importir. Komunikasi dilakukan agar importir bisa mengirimkan kedelai ke beberapa koperasi perajin dengan harga jauh terjangkau.

“Kalaupun bisa harga jangan lebih Rp12.500 atau Rp12.200. Ini sedang kami komunikasikan dan ini semoga bisa terjadi," katanya.

Abdullah menambahkan, “Memang arahnya itu adalah kedelai yang baru akan datang ke Indonesia dari Romania. Kedelai itu yang akan diharapkan dapat menekan harga yang ada saat ini.”

Berdasarkan data Kemendag, harga kedelai per 30 September 2022 adalah Rp14.200 per kg. Harga kedelai hari ini naik 14,51 persen dibandingkan harga kedelai pada 24 September 2021 senilai Rp12.400. Kenaikan harga kedelai tertinggi terjadi pada 2021 atau sekitar 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara Badan Pangan Nasional mengaku akan segera menetapkan kebijakan harga acuan pembelian kedelai lokal. Hal tersebut dalam rangka membantu petani dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, penetapan harga acuan kedelai tersebut diharapkan memacu petani untuk lebih semangat bertanam sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.

“Sesuai arahan presiden, kita segera menyiapkan kebijakan harga tersebut, tentunya dengan mengajak semua pemangku kepentingan terkait untuk duduk bersama,” ujar Arief dikutip dari Antara, Selasa (20/9/2022).

Baca juga artikel terkait HARGA KEDELAI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz