Menuju konten utama

Asosiasi Dosen Nilai Alasan Menristek Impor Rektor Tak Masuk Akal

Asosiasi Dosen Indonesia mengkritik alasan Menristekdikti Mohamad Nasir berencana mengimpor rektor dari luar negeri. 

Asosiasi Dosen Nilai Alasan Menristek Impor Rektor Tak Masuk Akal
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.

tirto.id - Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menolak rencana Menristekdikti Mohamad Nasir merekrut rektor asing untuk memimpin sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.

Asosiasi itu juga mengkritik salah satu alasan Menteri Nasir berencana mengimpor rektor, yakni untuk memacu kualitas dan daya saing akademikus Indonesia.

Kepala Bidang Advokasi Asosiasi Dosen Indonesia, Faisal Santiago menilai alasan Menteri Nasir itu tidak masuk akal. Sebab, menurut dia, rektor lokal pun bisa memacu kualitas dosen Indonesia untuk berkompetisi di level internasional.

"Semestinya pihak pemerintah secara serius membuat suasana akademik dan rektor yang lama ini bisa meningkat kualitasnya, bukan mendatangkan rektor asing," kata Faisal di Kantor DPP Asosiasi Dosen Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).

Faisal berpendapat, Kemenristekdikti seharusnya meningkatkan kualitas dosen dan rektor Indonesia dengan cara mengoptimalkan pemberian insentif bagi mereka, bukan malah mengimpor pimpinan kampus dari luar negeri.

"Kalau ingin memacu dosen, insentif [untuk] dosen, rektor dan pengajar lainnya dioptimalisasikan. Itu bisa menjadikan Indonesia memiliki World Class University," ujar dia.

Faisal juga khawatir para rektor asing membawa 'gerbong' sehingga membuat kampus di Indonesia dibanjiri pengajar dari luar negeri.

"Dikhawatirkan gerbongnya ini nanti bisa menggantikan teman-teman yang ada di kampus tersebut. Pasti [dosen lokal] akan tersingkirkan," kata Faisal.

"Kalau memang itu terjadi, akan terjadi masalah besar. Kampus-kampus bisa menolak secara terang-terangan [impor rektor]," tambah dia.

Baca juga artikel terkait IMPOR REKTOR atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom