Menuju konten utama

Asian Para Games 2018 Kesempatan untuk Mengenal Atlet Difabel

Asian Para Games 2018 menjadi ajang bagi volunteer dan masyarakat umum untuk lebih mengenal semangat para kaum difabel.

Asian Para Games 2018 Kesempatan untuk Mengenal Atlet Difabel
Ahmad Mukhlis Yusuf anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental menjelaskan Pelaksanaan Asian Para Games 2018 dalam acara Training on Trainer (ToT) kepada volunteer Asian Para Games di Jakarta (12/9/2018). FOTO/HumasPMK

tirto.id -

Ajang Asian Para Games 2018 pada 6 hingga 13 Oktober mendatang merupakan kesempatan bagi seluruh masyarakat, terutama para volunteer untuk semakin mengenal kaum difabel. Kaum difabel ini merupakan manusia spesial yang memiliki potensi meraih prestasi di bidang olahraga di tengah keterbatasan mereka.

Hal itu disampaikan Ahmad Mukhlis Yusuf anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental dalam acara Training on Trainer (ToT) kepada volunteer Asian Para Games di Jakarta.

Dalam keterangan kepada media, Sabtu (15/9/2018), Mukhlis menyampaikan bahwa pada ajang Pra Games 2018 mendatang para volunteer bisa memahami kesamaan hak antara kaum difabel dan non difabel.

“Dengan mengetahui kesamaan hak ini, saya berharap para volunteer dapat memberikan pelayanan yang baik sehingga para atlet dan juga nantinya penonton dari kaum difabel dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas dalam setiap venue pertandingan” jelasnya.

Pemahaman holistik terhadap kaum difabel juga memiliki keterkaitan dengan gerakan revolusi mental. Sebagai volunteer maka harus memberikan pelayanan yang baik dan juga memahami hak-hak yang dimiliki oleh kaum difabel. Hal ini, kata Mukhlis adalah cerminan dari Gerakan Indonesia Melayani, salah satu dari lima Gerakan Revolusi Mental.

"Semangat melayani inilah yang harus didorong, dimiliki, dan diimplementasikan oleh para volunteer dalam Asian Para Games 2018” ungkap Mukhlis.

Dalam kegiatan ToT ini, Mukhlis juga memaparkan mengenai internalisasi nilai-nilai revolusi mental yakni integritas, etos kerja dan gotong royong. Internalisasi nilai-nilai revolusi mental dilakukan dengan memacu diri sendiri, masyarakat, serta atlet untuk lebih tertib dalam mengantri, lebih menjaga kebersihan lingkungan, panitia dapat lebih melayani, dan bersatu mensukseskan penyelenggaraan Asian Para Games 2018.

Selain itu, keberhasilan Indonesia dalam meraih prestasi dan juga menyelenggarakan Asian Games 2018 harus tetap dijaga dalam penyelenggaraan Asian Para Games 2018.
Pemerintah bersama dengan INAPGOC (Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee) terus bekerja dan berkoordinasi untuk menyelenggarakan Asian Para Games dengan sukses.

Kegiatan Trainning of Trainer (ToT) kepada tenaga pendamping (volunteer) diselenggarakan pada tanggal 12-14 September 2018 di Hotel Swissbell Mangga Besar, Jakarta dengan Kementerian Sosial sebagai penanggungjawab kegiatan. Acara ToT ini dihadiri oleh 300 volunteer.

Baca juga artikel terkait ASIAN PARA GAMES 2018 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Olahraga
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH