Menuju konten utama

Asian Games Disebut Tak Optimal Dongkrak Kunjungan Wisatawan Asing

Penyelenggaraan Asian Games yang diselenggarakan pada 18 Agustus 2018 disebutkan tak optimal mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan okupansi hotel di Indonesia.

Langit Gelora Bung Karno Sport Komplek dipenuhi kembang api acara seremonial penutupan Asian Games 2018, Jakarta, Minggu (2/9/2018). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan, penyelenggaraan Asian Games pada 18 Agustus 2018 lalu tak optimal mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan okupansi hotel di Indonesia.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menjelaskan, penuhnya okupansi hotel di Jakarta hanya di hotel yang dekat dengan lokasi pertandingan, seperti di Gelora Bung Karno dan senayan.

"Kalau Palembang merata ya 80 persen. Tapi kalau Jakarta hanya di sekitaran venue (lokasi) pertandingan saja, itu pun 80 persen. Ini terjadi karena kurang promosi," kata dia kepada reporter Tirto, Sabtu (2/3/2019)

Hariyadi menjelaskan, dulu ia berharap para suporter dan tim atlet yang datang dari berbagai negara juga bisa datang dan mengisi hotel di sekitaran Jakarta, namun hal itu tidak terjadi.

"Terutama yang di Jakarta sudah disediakan kampung atlet itu, jadi nggak di hotel. Kita harapannya kan suporternya itu akan mengisi okupansi hotel di wilayah lainnya," ujar dia.

Sebagai informasi, penyelenggaraan Asian Games 2018 tengah ramai diperbincangkan setelah calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melontarkan pernyataan yang pada intinya gelaran tersebut kurang berkontribusi pada ekonomi RI.

Prabowo menyampaikan bahwa ia sempat menolak Asian Games di Indonesia karena negara tetangga pun demikian. Menurutnya, Vietnam menolak menjadi tuan rumah Asian Games 2018 karena negara itu ingin fokus pada pembangunan rumah sakit dan sektor pertanian.

Bila mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), penyelenggaraan Asian Games pada pertengahan tahun 2018 lalu memang tak optimal mendongkrak kunjungan wisman.

Berdasarkan catatan BPS, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia Agustus 2018 turun dibandingkan dengan Juli 2018, jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 1,93 persen.

Padahal, perhelatan ini diharapkan bisa mendongkrak laju pertumbuhan kunjungan wisman, setidaknya dari mereka para suporter yang mendukung tim nasionalnya bertanding.

Selain itu, tak optimalnya kunjungan wisman juga terasa pada tingkat hunian atau okupansi hotel di sekitar lokasi acara.

Baca juga artikel terkait WISATAWAN ASING atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
-->