Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah Lengkap dengan Terjemahan

Asbabun nuzul surat Al-Insyirah tentang motivasi dari Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah Lengkap dengan Terjemahan
Ilustasi Al-Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah ayat 1-8 berisi tentang motivasi dari Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Mulai dari ayat pertama, dijelaskan melalui firman bahwa Nabi Muhammad SAW sudah diberikan kelapangan dada untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai pembawa berita baik.

Selain itu, segala beban juga dituliskan telah dihilangkan oleh Allah SWT. Kemudian, surat dalam Al-Quran ini juga tak lupa menyebutkan bahwa kesulitan yang dirasakan ada seiringan dengan kemudahannya.

Lebih dari itu, Surat Al-Insyirah juga menjabarkan terkait suatu pekerjaan. Seandainya satu kerjaan sudah selesai, maka mesti sungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaan yang lainnya.

Terakhir, ada juga perintah untuk “hanya berharap kepada-Nya”.

Berikut ini isi Surat Al-Insyirah ayat 1-8 lengkap dengan terjemahannya, dilansir dari situs Quran Kementerian Agama RI.

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ (1

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ (2

3) الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ

4) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ

5) فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

6) اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

7) فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ

8) وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

1. A lam nasyraḥ laka ṣadrak

2. Wa waḍa’nā ‘angka wizrak

3. Allażī angqaḍa ẓahrak

4. Wa rafa’nā laka żikrak

5. Fa inna ma’al-‘usri yusrā

6. Inna ma’al-‘usri yusrā

7. Fa iżā faragta fanṣab

8. Wa ilā rabbika fargab

Artinya:

  1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
  2. Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu,
  3. Yang memberatkan punggungmu?
  4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
  5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
  6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
  7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
  8. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Lantas, bagaimanakah asbabun nuzul kemunculan surat Al-Insyirah Ayat 1-8?

Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah

Dalam ayat pertama, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad telah dilapangkan dadanya. Kemudian, semua itu berlanjut dengan penjelasan bahwa Rasulullah diangkat namanya dan diringankan bebannya.

Dikutip dari catatan di situs Tafsir Ibnu Katsir Online, pelapangan dada Nabi Muhammad dilakukan pada malam Isra. Sementara itu, riwayat yang dijadikan sumber acuannya adalah berikut.

قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْإِمَامِ أَحْمَدَ: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ َبُو يَحْيَى الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، حَدَّثَنِي أَبِي مُحَمَّدُ بْنُ مُعَاذٍ، عَنْ مُعَاذٍ، عَنْ مُحَمَّدٍ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ: أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ جَرِيًّا عَلَى أَنْ يَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَشْيَاءَ لَا يَسْأَلُهُ عَنْهَا غَيْرُهُ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أولُ مَا رَأَيْتَ مِنْ أَمْرِ النُّبُوَّةِ؟ فَاسْتَوَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَقَالَ: "لَقَدْ سألتَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، إِنِّي لَفِي الصَّحْرَاءِ ابنُ عَشْرِ سِنِينَ وَأَشْهُرٍ، وَإِذَا بِكَلَامٍ فَوْقَ رَأْسِي، وَإِذَا رَجُلٌ يَقُولُ لِرَجُلٍ: أَهُوَ هُوَ؟ [قَالَ: نَعَمْ] فَاسْتَقْبَلَانِي بِوُجُوهٍ لَمْ أَرَهَا [لِخَلْقٍ] قَطُّ، وَأَرْوَاحٍ لَمْ أَجِدْهَا مِنْ خَلْقٍ قَطُّ، وَثِيَابٍ لَمْ أَرَهَا عَلَى أَحَدٍ قَطُّ. فَأَقْبَلَا إِلَيَّ يَمْشِيَانِ، حَتَّى أَخَذَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بعَضُدي، لَا أَجِدُ لِأَحَدِهِمَا مَسًّا، فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ: أَضْجِعْهُ. فَأَضْجَعَانِي بِلَا قَصْر وَلَا هَصْر. فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ: افْلِقْ صَدْرَهُ. فَهَوَى أَحَدُهُمَا إِلَى صَدْرِي فَفَلَقَهُ فِيمَا أَرَى بِلَا دَمٍ وَلَا وَجَعٍ، فَقَالَ لَهُ: أَخْرِجِ الغِلّ والحَسَد. فَأَخْرَجَ شَيْئًا كَهَيْئَةِ الْعَلَقَةِ ثُمَّ نَبَذَهَا فَطَرَحَهَا، فَقَالَ لَهُ: أَدْخِلِ الرَّأْفَةَ وَالرَّحْمَةَ، فَإِذَا مِثْلُ الَّذِي أَخْرَجَ شبهُ الفضة، ثم هز إِبْهَامَ رِجْلِي الْيُمْنَى فَقَالَ: اغدُ وَاسْلَمْ. فَرَجَعْتُ بِهَا أَغْدُو، رِقَّةً عَلَى الصَّغِيرِ، وَرَحْمَةً لِلْكَبِيرِ"

Yang artinya: Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abdur Rahim alias Abu Yahya Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Mu'az ibnu Muhammad ibnu Ubay ibnu Ka'b, telah menceritakan kepadaku Abu Muhammad ibnu Mu'az, dari Muhammad, dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling berani menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang berbagai masalah yang tidak ada seorang pun berani menanyakannya kepada beliau SAW selain dia.

Maka Abu Hurairah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang mula-mula engkau Iihat dari urusan kenabian ini?"

Rasulullah SAW Duduk tegak dan menjawab: Sesungguhnya engkau telah menanyakan hal yang berbobot, hai Abu Hurairah! Sesungguhnya ketika usiaku menginjak sepuluh tahun lebih beberapa bulan, aku berada di padang Sahara.

Tiba-tiba aku mendengar pembicaraan di atas kepalaku, dan ternyata ada seorang laki-laki yang berbicara kepada laki-laki lainnya, "Apakah orang ini adalah dia?”

Maka keduanya datang menyambutku dengan penampilan wajah yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya, dan sama sekali belum pernah pula aku melihat arwah seperti itu sebelumnya, dan belum pernah pula aku melihat pakaian yang dikenakannya pernah dikenakan oleh seseorang.

Keduanya datang kepadaku dengan jalan kaki, hingga masing-masing dari keduanya memegang kedua lenganku, tetapi anehnya aku tidak merasa sentuhan tangan keduanya.

Salah seorang berkata kepada yang lainnya, 'Rebahkanlah dia.' Lalu keduanya merebahkan diriku tanpa paksa dan tanpa sulit.

Kemudian salah seorangnya berkata kepada yang lainnya, "Belahlah dadanya, " maka salah seorangnya menurut penglihatanku membelah dadaku tanpa ada darah yang mengalir dan tanpa rasa sakit.

Lalu berkata kepada yang membelahku, "Keluarkanlah iri hati dan dengki.” Lalu ia mengeluarkan sesuatu yang bentuknya seperti segumpal darah, kemudian ia membuangnya jauh-jauh. Dan berkata lagi ia kepada orang yang membelahku, "Masukkanlah lemah lembut dan kasih sayang.”

Maka tiba-tiba kulihat sesuatu sebesar apa yang baru dikeluarkan, bentuknya mengilap seperti perak (dimasukkan ke dalam dadaku), kemudian ia mengguncangkan jempol kakiku yang sebelah kanan, dan berkata, "Kembalikanlah ke semula dalam keadaan utuh.”

Maka setelah itu aku pulang dengan berlari dan terasa dadaku dipenuhi oleh perasaan lembut terhadap anak kecil dan kasih sayang kepada orang dewasa.

Terlepas dari peristiwa lapangnya dada Muhammad yang disebutkan hadis di atas, kenyataannya Al-Insyirah menuliskan perihal motivasi dari Allah SWT langsung kepada nabi-Nya.

Ketika menjalankan dakwah di kota Mekkah, Nabi Muhammad menghadapi berbagai rintangan. Oleh sebab itu, surat Al-Insyirah muncul sebagai firman Allah SWT.

Melalui penjelasan di atas, asbabun nuzul atau sebab nuzul kemunculan Surat Al-Insyirah adalah proses dakwahnya yang sulit di Mekkah.

Melalui isi dari ayat-ayat di dalamnya, maka Nabi Muhammad SAW menjadi lebih percaya diri dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya.

Pada ayat 5 dan 6 khususnya, terdapat riwayat yang menyebutkan sabda Rasulullah. Berikut ini isi riwayat tersebut.

قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا ابْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْرٍ، عَنْ مَعْمَر، عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا مَسْرُورًا فَرِحًا وَهُوَ يَضْحَكُ، وَهُوَ يَقُولُ: "لَنْ يَغْلِب عُسْر يُسْرَيْنِ، لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ، فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا"

Artinya: Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Saur, dari Ma'mar, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa di suatu hari Nabi Saw. keluar dalam keadaan senang dan riang seraya tersenyum, lalu bersabda: Satu kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan, satu kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Dari penjelasan riwayat di atas, tampak Nabi Muhammad mendapatkan rasa senang karena mengetahui bahwa setelah kesulitan terdapat kemudahan. Hal ini beriringan dengan makna yang ada pada ayat ke 5 dan 6 Surat Al-Insyirah.

Baca juga artikel terkait ASBABUN NUZUL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno