Menuju konten utama

Asal Usul Gnome Kebun yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Gnome dipercaya bisa menjaga harta karun dan membawa keberuntungan.

Asal Usul Gnome Kebun yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Google Doodle Merayakan gnome teman. FOTO/Google

tirto.id - Google memilih taman gnome untuk mengisi Doodle pada Senin, 11 Juni 2018. Gnome ditampilkan melalui permainan interaktif di laman pertama Google.

Sebelum memulai permainan, warganet akan disuguhkan sejarah gnome dan tradisi menyimpan gnome di taman untuk keberuntungan. Apa itu gnome dan mengapa ia dipilih jadi Google Doodle hari ini?

Gnome yang kita kenal sekarang pertama kali diciptakan pada abad ke 19 di Thungiria, Jerman, tulis laman Newsweek. Bentuknya berupa patung mini yang dibuat oleh seniman dengan menggunakan cetakan.

Cetakan-cetakan tersebut digunakan agar gnome dapat diproduksi secara massal. Sang seniman menuangkan adonan tanah liat ke dalam cetakan untuk membuat gnome yang seragam.

Setelah dicetak, gnome kemudian dibakar menggunakan tungku pembakaran untuk membuatnya keras dan tahan terhadap segala cuaca. Tahap terakhir pembuatan gnome adalah dilukis dan dihias dengan tangan.

Gnome diciptakan serupa manusia mini yang gemuk dengan menggunakan topi runcing. Dahulu, orang-orang Jerman percaya bahwa para kurcaci ini akan membantu menjaga tambang dan melindungi harta karun.

Popularitas gnome menyebar hingga ke bagian Eropa lain hingga dibuat film oleh Disney dengan judul Snow White and Seven Drawfs.

CNet menulis, diperkirakan saat ini ada 100 juta gnome yang dipasang untuk melindungi taman di seluruh dunia.

Untuk merayakan obsesi terhadap gnome tersebut, Google kemudian menjadikannya Doodle dalam permainan interaktif hari ini.

Cara memainkannya relatif mudah, mirip permainan Angry Birds. Warganet diminta untuk menekan spasi atau menggerakkan gnome menggunakan mouse agar gnome yang dipasang di ketapel bisa dilontarkan sejauh mungkin.

Semakin jauh gnome, maka akan semakin banyak bunga-bunga dan poin yang akan Anda dapatkan. Warganet bisa bereksperimen dengan memilih berbagai bentuk gnome yang disediakan Google.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra