Menuju konten utama

AS Minta Iran Bebaskan Kapal yang Ditahan di Teluk Hormuz

AS meminta Iran untuk melepas kapal yang ditahan di Teluk Hormuz.

AS Minta Iran Bebaskan Kapal yang Ditahan di Teluk Hormuz
Ilustrasi Konflik antara AS dan Iran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Amerika Serikat pada hari Kamis (18/7/2019) meminta Iran segera membebaskan kapal yang ditangkap di area Teluk Hormuz. Komando militer AS mengatakan bahwa mereka akan bersikap agresif untuk memberikan keamanan atas perjalanan kapal di jalur perairan vital tersebut.

Aljazeera melaporkan, Garda Revolusi Iran mengumumkan mereka menangkap kapal tangker luar negeri yang mengangkut minyak selundupan.

Menanggapi hal itu, AS mendesak Iran untuk membebaskan kapal beserta krunya dan berhenti mengganggu perjalanan kapal yang masuk atau berada di sekitar Selat Hormuz.

AS juga menyalahkan Iran atas serangkaian serangan terhadap kapal pengiriman sejak pertengahan Mei lalu, tetapi dugaan itu dibantah oleh Iran. Kejadian-kejadian perusakan kapal tersebut memicu kekhawatiran bahwa Iran dan AS, yang sebelumnya adalah musuh bebuyutan, kembali berperang.

“Amerika Serikat mengecam dengan keras perlakuan Angkatan Laut Revolusi Islam Iran terhadap kapal dan gangguan yang ditimbulkannya dalam perjalanan masuk dan sekitar Selat Hormuz,” kata juru bicara dari kementerian AS melalui sebuah pernyataan tertulis.

“Iran harus segera menghentikan kegiatan terlarang ini dan membebaskan kapal serta awak yang dilaporkan ditangkap.”

Iran mencegat kapal tersebut di selatan Pulau Larak pada Minggu (14/7/2019) setelah ada perintah darurat.

“Sebuah kapal asing menyelundupkan 1 juta liter bahan bakar di Pulau Larak di Teluk Persia dan telah ditangkap,” sebut laporan dikutip oleh The Guardian.

“Kapal tersebut ditarik Iran ke perairannya dan kemudian ditahan setelah menerima telepon darurat dan pengadilan memberikan perintah penahanan setelah diketahui bahwa kapal tersebut memuat bahan bakar selundupan.”

Iran tidak memberikan detail mengenai kapal atau siapa pemiliknya, tapi sebuah media lokal menduga kapal tersebut adalah MT Riah yang memiliki bendera Panama, sebuah kapal yang dikabarkan hilang pada 14 Juli lalu.

Kapal itu diduga memuat 2 juta liter bahan bakar dengan 12 awak kapal. Terkait penahanan kapal itu, Menteri Luar Negeri Iran, Mohamad Javad Zarif, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin polisi Laut untuk menjaga keamanan.

Penangkapan kapal ini dianggap sebagai bentuk tekanan Iran kepada Barat, terutama AS agar segera melakukan sesuatu atas sanksi yang dibebankan ke Irak, serta perundingan nuklir yang makin hari makin tidak jelas statusnya.

Melansir Reuters, Komandan Penjaga Revolusioner Iran, Hossein Salami mengatakan pada Kamis (18/7/2019) bahwa Iran mengadopsi strategi bertahan untuk saat ini. Namun, ia memperingatkan, “Jika musuh melakukan kesalahan [...] strategi kami akan berubah menjadi stategi menyerang.”

Harga minyak melonjak pada Kamis usai pengumuman penangkapan kapal, namun kemudian menurun lagi. Di hari yang sama, AS memberikan sanksi kepada jaringan perusahaan internasional dan agen-agennya yang membantu Iran dalam pengupayaan program nuklirnya.

Baca juga artikel terkait IRAN-AS atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora