Menuju konten utama
Perang Dagang AS-Cina

AS-Cina Lanjutkan Pembicaraan di Beijing Soal Perselisihan Tarif

AS-Cina melakukan pembicaraan lanjutan untuk merundingkan soal perselisihan tarif mereka atas ambisi Cina untuk mendominasi teknologi.

AS-Cina Lanjutkan Pembicaraan di Beijing Soal Perselisihan Tarif
Seorang perempuan membetulkan letak bendera Cina sesaat sebelum pertemuan Dialog Strategis sebagai bagian dari Dialog Ekonomi Strategis AS-Cina di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Cina (10/7/14). REUTERS/Ng Han Guan

tirto.id - Para negosiator Amerika Serikat (AS) dan Cina melanjutkan perundingan pada Kamis (28/3/2018), untuk membahas soal perselisihan tarif mereka atas ambisi Cina untuk mendominasi teknologi.

Perwakilan Perdagangan Amerika Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Amerika Steven Mnuchin berserta Wakil Perdana Menteri Cina Liu He bertemu dalam perjamuan makan malam di Beijing dan berlanjut pada Jumat (29/3/2019).

“Meskipun beberapa kemajuan telah dibuat selama negosiasi telepon antara Wakil Perdana Menteri Liu He dan rekan-rekannya di AS, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan.” Kata juru Bicara Kementerian Perdagangan Cina, Gao Feng, dilansir South China Moring Post (SCMP).

Poin utama yang dibahas adalah untuk mengakhiri konflik yang mengganggu perdagangan global ini dimulai dari kedelai hingga peralatan medis. “Kedua tim saat ini berusaha keras.” Kata Gao diwartakan AP News.

Liu He akan mengunjungi Washington minggu depan untuk melanjutkan pembicaraan bersama mitra Amerika. Negosiasi dapat diperpanjang selama berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.

“Ini tidak tergantung waktu. Ini tergantung kebijakan dan penegakan hukum. Jika perlu beberapa minggu lagi, atau jika butuh berbulan-bulan, biarlah. Kita harus mendapatkan banyak hal, seperti kata presiden, yang bekerja untuk Amerika Serikat. Itulah minat utama kami.” kata Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow dikutip oleh SCMP.

Pembicaraan ini diharapkan berfokus pada perlindungan hak kekayaan intelektual, subsidi pemerintah untuk perusahaan milik negara, hambatan perdagangan, akses pasar dan ketidakseimbangan perdagangan bilateral.

Tampaknya hal ini merupakan desakan Pemerintah Amerika pada mekanisme penegakan yang melibatkan tarif untuk memastikan Beijing mengikuti komitmennya.

Seperti dikutip AP News, sebelumnya Donald Trump mengatakan Amerika membutuhkan dana pajak yang dikenakan 25 persen atas barang Cina senilai 50 miliar dolar AS.

Pemerintah Amerika di Washington juga mencatat pada bulan September tahun lalu bea masuk 10 persen dengan tambahan 200 miliar dolar AS.

Semua mengatakan, tarif pajak yang diberikan oleh Trump meliputi sekitar setengah dari barang yang dibeli Amerika dari Cina.

Baca juga artikel terkait PERANG DAGANG AS-CINA atau tulisan lainnya dari Dina Arristy

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Dina Arristy
Editor: Yandri Daniel Damaledo