Menuju konten utama
Sosiologi

Arti Kearifan Lokal di Indonesia: Nilai, Dimensi, Contoh, & Fungsi

Dengan wilayah yang luas beserta keanekaragamannya, Indonesia punya banyak kearifan lokal atau local wisdom.

Arti Kearifan Lokal di Indonesia: Nilai, Dimensi, Contoh, & Fungsi
Pagelaran Seni Peuting Panineungan di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019), untuk melestarikan seni kebudayaan nusantara dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/pras.

tirto.id - Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar keempat di dunia. Dengan wilayah yang luas beserta segala keanekaragamannya, Indonesia pastinya punya banyak kearifan lokal atau local wisdom.

Kearifan lokal memiliki keterkaitan dengan suatu kelompok maupun komunitas tertentu. Kelompok yang dimaksud adalah suatu kesatuan sosial yang saling terorganisasi menjadi suatu kumpulan masyarakat yang memiliki kepentingan bersama dan bersifat fungsional.

Terdapat hubungan sosial yang kuat antar satu sama lain di suatu kawasan yang berbeda. Lantas, apa yang dimaksud dengan kearifan lokal? Apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta apa saja contohnya?

Pengertian Kearifan Lokal

A.S.Padmanugraha dalam "Common Sense Outlook on Local Wisdom and Identity: A Contemporary Javanese Natives" (2010) menuliskan, kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri.

Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Dicontohkan, kearifan lokal terdapat dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, permainan rakyat, dan sejenisnya.

Masyarakat tertentu bisa menemukan suatu pengetahuan yang kemudian disebut bagian dari kearifan lokal melalui pengalaman. Mereka kemudian mengintegrasikan temuan itu dengan pemahaman terhadap budaya atau keadaan alam di sekitarnya.

Terdapat 3 sebutan yang dapat membantu untuk memahami makna dari kearifan lokal itu sendiri, antara lain:

  1. Pengetahuan lokal (local knowledge), yaitu segala hal yang berkaitan dengan bentuk lokal (daerah) baik melalui suatu karya atau produk ciri khas dan juga kegiatan dari suatu daerah tertentu.
  2. Kecerdasan setempat (local genius), yaitu total dari ciri kebudayaan yang dipunyai bersamaan oleh masyarakat atau penduduk sebagai hasil dari apa yang terjadi di masa lampau.
  3. Kearifan lokal (local wisdom), yaitu bahwa pada dasarnya setiap kelompok masyarakat memiliki kearifan lokal. Kearifan lokal dianggap memiliki nilai dan fungsinya sendiri dalam aspek kehidupan masyarakat.
Hakikat dari local genius adalah:

  • Selektif terhadap masuknya budaya asing.
  • Mampu mengkoordinir unsur yang berbeda dari budaya luar.
  • Adanya kemampuan untuk menggabungkan unsur budaya asing ke budaya asli suatu daerah.
  • Memiliki kendali terhadap arus globalisasi yang membawa masuk budaya lain.
  • Mengerti arah terhadap budaya baru yang berkembang
Kearifan lokal juga dapat memiliki arti nilai leluhur yang terkandung dalam budaya lokal yang kaya seperti suatu tradisi, peribahasa, maupun cerita daerah dari suatu kawasan tertentu.

Makna Kearifan Lokal sendiri dapat menjadi identitas suatu bangsa, terkhusus Indonesia yang memiliki keberagaman budaya. Transformasi antar budaya itu dapat menjadikan suatu nilai budaya nasional yang mencakup keseluruhan isi budaya.

Bentuk & Contoh Kearifan Lokal di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai macam kearifan lokal yang berperan dalam membangun peradaban suatu masyarakat.

Kun Maryati dalam Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (2013) memaparkan beberapa bentuk dan contoh kearifan lokal di Indonesia, yakni sebagai berikut:

Pertama, kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat. Contohnya dapat ditemukan dalam seni batik. Selain memiliki motif yang indah, setiap motif batik tradisional memiliki makna mendalam.

Kedua, kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam. Sebagai contoh dapat ditemukan dalam tradisi Tana 'Ulen yang dianut masyarakat Dayak di Kalimantan. Mereka tidak sangat menghormati alam dan dilarang keras melakukan hal-hal yang merugikan alam di wilayah Tana 'Ulen.

Ketiga, kearifan lokal dalam bidang pertanian. Sebagai contoh adalah Nyabuk Gunung atau Ngais Gunung di beberapa daerah di Jawa, yakni sistem pertanian ini di dataran tinggi tanpa harus mengubah kontur tanah.

Dimensi, Fungsi, dan Nilai Kearifan Lokal

Kearifan lokal mencakup beberapa dimensi, yaitu sebagai berikut:

  1. Pengetahuan berbasis lokalisasi dalam suatu budaya. Setiap masyarakat pasti memiliki pemahaman lokal yang berhubungan dengan lingkungan di mana mereka tinggal.
  2. Nilai lokal yang merupakan aturan dalam kehidupan agar diperolehnya suatu hubungan antar masyarakat yang harmonis.
  3. Keterampilan atau kemampuan untuk bertahan hidup.
  4. Sumber daya lokal yakni sumber daya yang tersedia di alam.
  5. Mekanisme pengambilan keputusan lokal. Masyarakat memiliki pemimpin yang mengatur daerahnya sendiri.
  6. Solidaritas kelompok lokal. Suatu komunitas masyarakat yang dipertemukan karena suatu ikatan satu sama lain yang membentuk solidaritas lokal.
Dikutip dari Menggali Kearifan Lokal Nusantara (2006) karya Sartini, kearifan lokal memiliki peran dan fungsi yang penting, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai konservasi dan pelestarian sumber daya alam.
  2. Sebagai pengembangan sumber daya manusia.
  3. Sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
  4. Sebagai sumber petuah/kepercayaan/sastra dan pantangan.
  5. Sebagai sarana membentuk dan membangun integrasi komunal.
  6. Sebagai landasan etika dan moral.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal di Indonesia antara lain: nilai religi, nilai gotong-royong, nilai seni, nilai sejarah, dan nilai ekonomi.

Pemberdayaan Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal

Menurut modul berjudul "Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan" (2017) terbitan Kemendikbud, pemberdayaan adalah cara agar masyarakat, organisasi, maupun komunitas tertentu dapat mengelola kehidupan yang dijalani.

Tujuan pemberdayaan adalah agar dapat memperbaiki kehidupan (demi kesejahteraan), perbaikan aksesbilitas (inovasi terbaru), pendidikan yang layak, perbaikan tindakan, perekonomian yang meningkatpengembangan jaringan, dan perbaikan lingkungan baik dalam fisik maupun sosial.

Bentuk pemberdayaan masyarajat berdasarkan nilai kearifan lokal memiliki artian sebagai tata letak suatu input untuk menanggunglangi permasalahan sosial.

Nilai kearifan lokal sendiri adalah nilai sosial yang terdapat di suatu kawasan masyarakat. Beragam nilai itu meliputi gotong royong, ikatan kekerabatan, musyawarah, dan solidaritas antar umat.

Dengan adanya pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal, akan menghasilkan masyarakat yang berdaya ubah seperti:

  1. Dapat mengerti potensi dalam diri dan merencanakan untuk ke depannya.
  2. Memberi arahan terhadap tiap individu.
  3. Mempunyai power dalam berunding ketika menghadapi masalah.
  4. Dapat membangun kerjasama yang saling menghasilkan keuntungan.
  5. Setiap tindakan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga artikel terkait KEARIFAN LOKAL atau tulisan lainnya dari Jessica Amelia Hapsari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Jessica Amelia Hapsari
Penulis: Jessica Amelia Hapsari
Editor: Iswara N Raditya